صحيح البخاري ٣٦٤٢: حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُرْوَةَ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ فُرِضَتْ الصَّلَاةُ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ هَاجَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَفُرِضَتْ أَرْبَعًا وَتُرِكَتْ صَلَاةُ السَّفَرِ عَلَى الْأُولَى تَابَعَهُ عَبْدُ الرَّزَّاقِ عَنْ مَعْمَرٍ
Shahih Bukhari 3642: Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' telah menceritakan kepada kami Ma'mar dari Az Zuhri dari 'Urwah dari 'Aisyah radliyallahu 'anha berkata: Pada awalnya, shalat diwajibkan dua raka'at, setelah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berhijrah, shalat diwajibkan menjadi empat raka'at dan dilanggengkan (dua raka'at) shalat dalam perjalanan (safar) sebagaimana ketika pertama kali diwajibkan. Hadits ini diperkuat pula oleh Abdurrazzaq dari Ma'mar.
Shahih Bukhari Nomer 3642