صحيح البخاري ٣٧٢٧: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ حَرَّقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَخْلَ بَنِي النَّضِيرِ وَقَطَعَ وَهِيَ الْبُوَيْرَةُ فَنَزَلَتْ مَا قَطَعْتُمْ مِنْ لِينَةٍ أَوْ تَرَكْتُمُوهَا قَائِمَةً عَلَى أُصُولِهَا فَبِإِذْنِ اللَّهِ
Shahih Bukhari 3727: Telah menceritakan kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Al Laits dari An Nafi' dari Ibnu 'Umar radliyallahu 'anhuma dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pernah membakar kebun kurma Bani Nadlir dan memotongnya, yaitu yang ada di Buwairah. Kemudian turunlah ayat: MAA QATHA'TUM MIN LIINATIN AU TARAKTUMUUHAA QAA-IMATAN 'ALAA USHUULIHAA FABI IDZNILLAAAH (Apa saja yang kamu tebang dari pohon kurma (milik orang-orang kafir) atau yang kamu biarkan (tumbuh) berdiri di atas pokoknya. Maka (semua itu) adalah dengan izin Allah) (QS. Al Hasyr: 5).
Shahih Bukhari Nomer 3727