Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٩٩: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، قَالَ: حَدَّثَنَا مَسْرُوقُ بْنُ الْمَرْزُبَانِ، قَالَ: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي زَائِدَةَ، قَالَ: حَدَّثَنِي دَاوُدُ بْنُ أَبِي هِنْدٍ، عَنْ عِكْرِمَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ: قَالَتْ قُرَيْشٌ لِلْيَهُودِ: أَعْطُونَا شَيْئًا نَسْأَلُ عَنْهُ هَذَا الرَّجُلَ، فَقَالُوا: سَلُوهُ عَنِ الرُّوحِ، فَسَأَلُوهُ، فَنَزَلَتْ: وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً، فَقَالُوا: لَمْ نُؤْتَ مِنَ الْعِلْمِ نَحْنُ إِلاَّ قَلِيلاً، وَقَدْ أُوتِينَا التَّوْرَاةَ، وَمَنْ يُؤْتَ التَّوْرَاةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا؟ فَنَزَلَتْ: قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي الآيَةَ.
Shahih Ibnu Hibban 99: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, dia berkata: Masruq bin Al Marzuban menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Abi Zaidah menceritakan kepada kami, dia berkata: Daud bin Ibnu Abi Hind menceritakan kepada kami dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, dia berkata: Orang-orang Quraisy berkata kepada orang-orang Yahudi, “Berilah kami sesuatu yang bisa kami tanyakan kepada orang ini.” Mereka (orang-orang Yahudi) berkata, "Tanyakan padanya tentang ruh.” Mereka (orang-orang Quraisy) pun menanyakannya, lalu turun ayat, “Mereka bertanya kepadamu tentang ruh, katakanlah, 'Sesungguhnya ruh itu termasuk urusan Rabbku dan tidaklah kalian diberi ilmu melainkan sedikit.” (Qs.Al Israa' 17: 85) Mereka berkata, “Kami hanya diberi sedikit ilmu? Kami telah diberi Taurat dan Siapa yang diberi Taurat maka telah diberi kebaikan yang banyak.” Lalu turun ayat, “Katakanlah : 'Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Rabb-ku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Rabb-ku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)'.” (Qs. Al Isra' 17:109). 13:64
Shahih Ibnu Hibban Nomer 99