Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ١٧: ثنا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ، أَخْبَرَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ، عَنْ عَاصِمٍ، وَثنا عَلِيُّ بْنُ خَشْرَمٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ عُيَيْنَةَ، ثنا عَاصِمٌ، وَحَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْمَخْزُومِيُّ، ثنا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ أَبِي النَّجُودِ، عَنْ زِرِّ بْنِ حُبَيْشٍ قَالَ: أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ أَسْأَلُهُ عَنِ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ، فَقَالَ: مَا جَاءَ بِكَ يَا زِرُّ؟ قُلْتُ: ابْتِغَاءَ الْعِلْمِ قَالَ: يَا زِرُّ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَطْلُبُ قَالَ: فَقُلْتُ: إِنَّهُ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنَ الْمَسْحِ عَلَى الْخُفَّيْنِ بَعْدَ الْغَائِطِ، وَكُنْتَ امْرَءًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَهَلْ سَمِعْتَ رَسُولَ اللَّهِ يَذْكُرُ فِي ذلِكَ شَيْئًا؟ قَالَ: نَعَمْ «كَانَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفَرًا - أَوْ قَالَ مُسَافِرِينَ - أَنْ لَا نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ إِلَّا مِنْ جَنَابَةٍ، وَلَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ» هَذَا حَدِيثُ الْمَخْزُومِيِّ، وَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ فِي حَدِيثِهِ: فَقَالَ قَدْ بَلَغَنِي أَنَّ الْمَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا "
Shahih Ibnu Khuzaimah 17: Ahmad bin Ubaidah Al Dhabbi menceritakan kepada kami, Hammad —maksudnya Ibnu Zaid— mengabarkan kepada kami dari Ashim; Ali bin Khasyram menceritakan kepada kami, Ibnu Uyainah mengabarkan kepada kami, Ashim menceritakan kepada kami, dan Sa’id Ibnu Abdurrahman Al Makhzumi menceritakan kepada kami, Sufvan menceritakan kepada kami dari Ashim bin Abu An-Najud dari Zirr bin Hubaisy. ia betkata, “.Aku pemah mendatangi Shafwan bin Assal Al Muradi bertanya tentang mengusap khuf." la bertanya, “Ada apa kamu datang wahai Zirr?" Aku menjawab, "Mencari ilmu.” la berkata, “Hai Zirr! Sesungguhnya malaikat merendahkan sayapnya untuk —menaungi— orang yang mencari ilmu karena senang dengan apa yang ia cari." Zirr berkata, “Aku katakan, 'Sesungguhnya ada sesuatu yang mengganjal di hatiku, yaitu masalah mengusap setelah buang air besar. Engkau salah seorang sahabat Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam maka apakah engkau mendengar Rasulullah menyebutkan satu keterangan mengenai hal itu?” Ia menjawab, “Ya. Beliau pemah memerintahkan kepada kami ketika kami dalam perjalanan —atau menjadi musafir—, untuk tidak melepas khuf kami selama tiga hari tiga malam, kecuali karena jinabat. akan tetapi tidak karena buang air besar, buang air kecil dan tidur.” 109 Ini adalah hadits Al Makhzumi. Ahmad bin Abdah berkata di dalam hadiisnya, “Ia (Shafwan) berkata, “Telah sampai berita kepadaku bahwa malaikat (5-ba') merendahkan sayapnya —untuk menaungi—
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 17