Hadits Shahih Muslim

صلاة المسافرين وقصرها

Kitab Sholatnya Musafir dan Penjelasan Tentang Qoshor

قضاء الصلاة الفائتة واستحباب تعجيل قضائها
Mengqadla shalat yang tertinggal dan sunahnya bersegera dalam mengqadlanya

صحيح مسلم ١١٠٦: و حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَحَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى قَالَا حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ يُونُسَ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَتْ فَرَضَ اللَّهُ الصَّلَاةَ حِينَ فَرَضَهَا رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ أَتَمَّهَا فِي الْحَضَرِ فَأُقِرَّتْ صَلَاةُ السَّفَرِ عَلَى الْفَرِيضَةِ الْأُولَى

Shahih Muslim 1106: Dan telah menceritakan kepadaku Abu Thahir dan Harmalah bin Yahya keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibnuu Wahb dari Yunus dari Ibnu Syihab, katanya: telah menceritakan kepadaku 'Urwah bin Zubair bahwa Aisyah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan: "Diawal mula, Allah menetapkan shalat ketika diwajibkan-Nya sebanyak dua rakaat, kemudian Allah sempurnakan (ditambah) ketika mukim, sedangkan shalat safar ditetapkan sesuai ketentuan pertama (dua rakaat)."

Shahih Muslim Nomer 1106