بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ ۗوَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّاۙ ﴿١٢﴾
yā yaḥyā khużil-kitāba biquwwah, wa ātaināhul-ḥukma ṣabiyyā
”Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak,
Tafsir Surah Maryam Ayat: 12
*Setelah putra yang diberitakan dalam kabar gembira itu lahir (yaitu Yahya), maka Allahﷻ mengajarinya Al-Kitab, yaitu kitab Taurat, yang biasa mereka baca di antara sesama mereka, dan menjadi pegangan para nabi dalam memutuskan hukum terhadap orang-orang yang beragama Yahudi, para rabbani, dan para ahbar (pendeta). Saat itu Yahya masih kanak-kanak, karena itulah disebutkan secara menonjol dalam ayat ini, sebagai karunia Allah buatnya, juga buat kedua orang tuanya. Untuk itu Allahﷻ berfirman:
يٰيَحْيٰى خُذِ الْكِتٰبَ بِقُوَّةٍ
( Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. ) (Maryam, 19:12)
Yakni pelajarilah kitab Taurat itu dengan segenap kemampuanmu dan sungguh-sungguh.
وَاٰتَيْنٰهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا
( Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak. ) (Maryam, 19:12)
*Yang dimaksud dengan hikmah ialah pemahaman, ilmu, kesungguhan, tekad, dan suka kepada kebaikan serta menekuninya dengan segala kemampuannya, sedangkan saat itu ia masih kanak-kanak.
*Abdullah ibnul Mubarak mengatakan bahwa Ma'mar telah mengatakan bahwa anak-anak berkata kepada Yahya ibnu Zakaria, "Marilah kita main-main, hai Yahya! Yahya menjawab, "Kita diciptakan bukan untuk main-main. Ma'mar mengatakan bahwa karena itulah Allahﷻ menyebutkan dalam firman-Nya: ( Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih anak-anak. ) (Maryam, 19:12).