بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ ۗ اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ ﴿١٣﴾
wa iżā qīla lahum āminụ kamā āmanan-nāsu qālū a nu`minu kamā āmanas-sufahā`, alā innahum humus-sufahā`u wa lākil lā ya'lamụn
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!” Mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu beriman?” Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu.
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat: 13
Allahﷻ berfirman,
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ
( Apabila dikatakan kepada mereka:..., ) (Al-Baqarah, 2:13)
Yakni kepada orang-orang munafik.
اٰمِنُوْا كَمَآ اٰمَنَ النَّاسُ
( "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman ) (Al-Baqarah, 2:13) kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari berbangkit sesudah mati, surga dan neraka serta lain-lainnya yang telah diberitakan oleh Allah kepada orang-orang mukmin. Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya dalam mengerjakan semua perintah dan meninggalkan semua larangan.
قَالُوْٓا اَنُؤْمِنُ كَمَآ اٰمَنَ السُّفَهَاۤءُ
( Mereka menjawab, "Akankah kami disuruh beriman sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman? ) (Al-Baqarah, 2:13)
*Yang mereka maksudkan dengan orang-orang yang bodoh adalah para sahabat Rasulﷺ, semoga laknat Allah atas orang-orang munafik. Demikian menurut Abul Aliyah dan As-Saddi di dalam kitab Tafsirnya berikut sanadnya dari Ibnu Abbas dan Ibnu Mas'ud serta sejumlah sahabat Rasulullahﷺ.
*Hal yang sama dikatakan pula oleh Ar-Rabi' ibnu Anas. Sedangkan menurut Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan lain-lainnya, makna ayat adalah, "Apakah kami dan mereka sama derajat dan jalannya, sedangkan mereka adalah orang-orang yang bodoh?
*( As-sufahā ) adalah bentuk jamak dari lafaz ( safīhun ), sama wazan-nya dengan lafaz ( hukama ), bentuk tunggalnya adalah ( hakīmun ) dan ( hulama ) yang bentuk tunggalnya adalah ( halīmun ).
*( As-safīh ) artinya orang yang bodoh, lemah pendapatnya, dan sedikit pengetahuannya tentang hal yang bermaslahat dan yang mudarat, sebagaimana pengertian yang terkandung di dalam firman-Nya:
وَلَا تُؤْتُوا السُّفَهَاۤءَ اَمْوَالَكُمُ الَّتِيْ جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ قِيٰمًا
( Dan janganlah kalian serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan kalian) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. ) (An-Nisa, 4:5)
*Menurut kebanyakan ulama, yang dimaksud dengan ( sufahā ) dalam ayat ini ialah kaum wanita dan anak-anak.
*Kemudian Allah membantah semua yang mereka tuduhkan itu melalui firman selanjutnya,
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ السُّفَهَاۤءُ
( Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang bodoh, ) (Al-Baqarah, 2:13)
*Allahﷻ membalikkan tuduhan mereka, sesungguhnya yang bodoh itu hanyalah mereka sendiri. Pada firman selanjutnya disebutkan,
وَلٰكِنْ لَّا يَعْلَمُوْنَ
( tetapi mereka tidak tahu. ) (Al-Baqarah, 2:13)
*Dengan kata lain, kebodohan mereka sangat keterlaluan hingga tidak menyadari kebodohannya sendiri, bahwa sebenarnya keadaan mereka dalam kesesatan dan kebodohan. Ungkapan ini lebih kuat untuk menggambarkan kebutaan mereka dan kejauhan mereka dari hidayah.