Tafsir Al-Qur'an Surah Saba’ Ayat 13

Tafsir Al-Qur'an Surah Saba’ Ayat 13

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا ۗوَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ ﴿١٣

ya'malụna lahụ mā yasyā`u mim maḥārība wa tamāṡīla wa jifāning kal-jawābi wa qudụrir rāsiyāt, i'malū āla dāwụda syukrā, wa qalīlum min 'ibādiyasy-syakụr

Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Dawud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Saba’ Ayat: 13
Firman Allahﷻ:

يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ
( Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung. ) (Saba, 34:13)

*Yang dimaksud dengan MAHĀRĪB ialah bagian yang paling baik dan paling mewah di dalam rumah (tempat tinggal).

*Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan MAHĀRĪB ialah bangunan-bangunan, tetapi bukan berupa istana.

*Ad-Dahhak mengatakan MAHĀRĪB adalah masjid-masjid. Qatadah mengatakan bahwa MAHĀRĪB ialah gedung-gedung dan masjid-masjid. Menurut Ibnu Zaid adalah tempat-tempat tinggal.

*Adapun yang dimaksud dengan TAMĀTSĪL menurut Atiyyah Al-Aufi, Ad-Dahhak, dan As-Saddi artinya patung-patung. Menurut Mujahid patung-patung yang terbuat dari tembaga, sedangkan menurut Qatadah patung-patung yang terbuat dari tanah liat dan kaca.

*******
Firman Allahﷻ:

وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍ
( dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungkunya). ) (Saba, 34:13)

*JAWĀB adalah bentuk jamak dari JABIYAH, artinya kolam tempat penampungan air. Sebagaimana pengertian yang diucapkan oleh Maimun ibnu Qais alias Al-A'sya dalam salah satu bait syairnya:

تَرُوحُ عَلَى آلِ المَحَلَّق جَفْنَةٌ..كَجَابِيَة الشَّيخ العِراقي تَفْهَق
Dikirimkan kepada Ali Al-Muhallaq periuk besar di petang hari, yang besarnya seperti tempat penampungan air milik Syekh Iraqi yang penuh dengan air.

*Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya AL-JAWĀB yakni seperti kubangan.

*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah seperti kolam-kolam besarnya.

*Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Mujahid, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak dan lain-lainnya.

*Yang dimaksud dengan AL-QUDŪRIR RĀSIYĀT ialah periuk-periuk yang sangat besar sehingga harus tetap berada di atas tungkunya, tidak dipindah-pindahkan karena sangat berat.

*Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ad-Dahhak, dan selain keduanya.

*Menurut Ikrimah termasuk ke dalam pengertian AL-QUDŪRIR RĀSIYĀT ialah belanga.

*******
Firman Allahﷻ:

اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًا
( Bekerjalah, hai keluarga Daud, untuk bersyukur (kepada Allah). ) (Saba, 34:13)

Yakni dan Kami katakan kepada mereka, "Bekerjalah sebagai ungkapan rasa syukur yang telah dilimpahkan Allah kepada kalian untuk kepentingan agama dan dunia kalian.

*SYUKRAN adalah bentuk masdar tanpa fi'il, atau menjadi maf'ullah. Berdasarkan kedua hipotesis ini terkandung pengertian yang menunjukkan bahwa syukur itu adakalanya dengan perbuatan, adakalanya pula dengan lisan dan niat, sebagaimana yang dikatakan oleh salah seorang penyair:

أفَادَتْكُمُ النّعْمَاء منِّي ثَلاثةً..يدِي، ولَسَاني، وَالضَّمير المُحَجَّبَا
Telah kulimpahkan tiga macam nikmat dariku kepada kalian (sebagai rasa terima kasihku), yaitu melalui tanganku, lisanku, dan hatiku yang tidak kelihatan.

*Abu Abdur Rahman As-Sulami telah mengatakan bahwa salat adalah ungkapan rasa syukur, puasa juga ungkapan rasa syukur, serta semua amal kebaikan yang engkau kerjakan karena Allahﷻ merupakan ungkapan rasa syukurmu (kepada-Nya). Dan syukur yang paling utama ialah membaca Hamdalah. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir.

*Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan sebuah asar yang bersumber dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi yang mengatakan bahwa syukur ialah bertakwa kepada Allahﷻ dan mengerjakan amal saleh. Hal ini dikatakan terhadap orang yang mengungkapkannya melalui perbuatan. Dan demikianlah keadaan yang dilakukan oleh keluarga Nabi Daud di masa silam, mereka bersyukur kepada Allah melalui perbuatan di antara lisan mereka.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Bakar, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Sulaiman, dari Sabit Al-Bannani yang mengatakan bahwa Daud telah membagi-bagi tugas salat kepada keluarganya, anak-anaknya, dan istri-istrinya. Dan tersebutlah bahwa tiada suatu saat pun, baik di malam hari atau siang hari, melainkan ada seseorang dari keluarga Daud yang sedang berdiri menunaikan salat, sehingga rahmat terlimpahkan kepada mereka melalui apa yang disebutkan oleh firman-Nya: ( Bekerjalah, hai keluarga Daud, untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. ) (Saba, 34:13)

*Di dalam kitab Sahihain disebutkan dari Rasulullahﷺ yang telah bersabda:

اِنْ اَحَبَّ الصَّلَاةِ اِلَى اللّٰهِ صَلَاةُ دَاوٗدَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُوْمُ ثُلُثَهٗ وَيَنَامُ سُدُسَهٗ وَاَحَبُّ الصِّيَامِ اِلَى اللّٰهِ صِيَامُ دَاوٗدَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا. وَلَا يَفِرُّ اِذَا لَاقَى
( "Sesungguhnya salat yang paling disukai oleh Allah adalah salatnya Nabi Daud; dia tidur hingga pertengahan malam, lalu berdiri (salat) sepertiganya dan tidur seperenamnya. Dan puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Nabi Daud; dia puasa sehari dan berbuka sehari, dan apabila berperang Daud tidak pernah lari dari medan perang. )

*Abu Abdullah ibnu Majah telah meriwayatkan melalui hadis Sa'id ibnu Daud. Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Yunus ibnu Muhammad ibnul Munkadir, dari ayahnya, dari Jabir£ yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda: Ibu Nabi Sulaiman ibnu Daud berkata kepada putranya Sulaiman, "Wahai anakku, janganlah kamu memperbanyak tidur di malam hari, karena sesungguhnya banyak tidur di malam hari membiarkan seseorang (pelakunya) menjadi orang fakir kelak di hari kiamat.

*Ibnu Abu Hatim sehubungan dengan hal ini telah meriwayatkan sebuah asar yang garib lagi panjang sekali menceritakan perihal Nabi Daud.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Imran ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Abu Zaid Qubaisah ibnu Ishaq Ar-Ruqqi yang mengatakan bahwa Fudail pernah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Bekerjalah, hai keluarga Daud, untuk bersyukur (kepada Allah). ) (Saba, 34:13). Bahwa Daud berkata, "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya harus bersyukur kepada Engkau, sedangkan bersyukur itu sendiri adalah merupakan nikmat dari-Mu? Maka Allahﷻ menjawabnya melalui firman-Nya, "Sekarang engkau telah bersyukur kepada-Ku karena engkau telah mengetahui bahwa nikmat itu dari-Ku.

*******
Firman Allahﷻ:

وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ
( Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih. ) (Saba, 34:13)

Hal ini merupakan berita tentang kenyataannya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar