بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ لَمَسَّكُمْ فِيْ مَآ اَفَضْتُمْ فِيْهِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ﴿١٤﴾
walau lā faḍlullāhi 'alaikum wa raḥmatuhụ fid-dun-yā wal-ākhirati lamassakum fī mā afaḍtum fīhi 'ażābun 'aẓīm
Dan seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu di dunia dan di akhirat, niscaya kamu ditimpa azab yang besar, disebabkan oleh pembicaraan kamu tentang hal itu (berita bohong itu).
Tafsir Surah An-Nur Ayat: 14
Firman Allahﷻ:
وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ
( Sekiranya tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kalian semua di dunia dan di akhirat. ) (An-Nur, 24:14)
*Hai orang-orang yang mempergunjingkan perihal Siti Aisyah, yang karena itu tobat kalian dan permohonan ampun kalian kepada-Nya diterima di dunia ini dan Dia memaaf kalian berkat iman kalian bila kalian telah berada di kampung akhirat nanti.
لَمَسَّكُمْ فِيْ مَآ اَفَضْتُمْ فِيْهِ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
( niscaya kalian ditimpa azab yang besar, karena pembicaraan kalian tentang berita bohong itu. ) (An-Nur, 24:14)
*Hal ini berkenaan dengan orang yang memiliki iman. Berkat keimanannya itu Allah menerima tobatnya, seperti Mistah, Hassan ibnu Sabit, dan Hamnah binti Jahsy (saudara perempuan Zainab binti Jahsy). Adapun orang-orang yang mempergunjingkan berita ini dari kalangan orang-orang munafik, seperti Abdullah ibnu Ubay ibnu Salul dan teman-temannya; maka mereka bukanlah termasuk orang-orang yang dimaksudkan dalam ayat ini karena mereka tidak memiliki iman dan amal saleh yang dapat mengimbangi kesalahan mereka dan tidak pula sesuatu yang dapat menghapusnya.
*Demikianlah perihal nas yang menyangkut ancaman (larangan) melakukan perbuatan tertentu, ia bersifat mutlak dan bersyarat. Konsekuensinya ialah tobat pelakunya tidak diterima, atau tobatnya diterima bila ia mempunyai amal saleh yang seimbang dengannya atau lebih berat daripada kesalahannya.