بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَجَحَدُوْا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَّعُلُوًّاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ ﴿١٤﴾
wa jaḥadụ bihā wastaiqanat-hā anfusuhum ẓulmaw wa 'uluwwā, fanẓur kaifa kāna 'āqibatul-mufsidīn
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Tafsir Surah An-Naml Ayat: 14
Firman Allahﷻ:
وَجَحَدُوْا بِهَا
( Dan mereka mengingkarinya. ) (An-Naml, 27:14)
Yakni pada lahiriah urusan mereka.
وَاسْتَيْقَنَتْهَآ اَنْفُسُهُمْ
( padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. ) (An-Naml, 27:14)
*Dalam diri mereka mengetahui bahwa apa yang ditampilkan oleh Musa adalah perkara yang hak dari sisi Allah, tetapi mereka mengingkarinya dan bersikap angkuh terhadapnya.
ظُلْمًا وَّعُلُوًّا
( Karena kezaliman dan kesombongan (mereka). ) (An-Naml, 27:14)
Maksudnya, dalam diri mereka telah tertanam watak zalim dan sombong, tidak mau mengikuti kebenaran. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِيْنَ
( Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. ) (An-Naml, 27:14)
Yakni perhatikanlah, Muhammad, bagaimanakah akibat dari nasib mereka itu karena Allah telah membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka semuanya hanya dalam waktu yang singkat.
*Secara tidak langsung ayat ini mengatakan bahwa waspadalah, hai orang-orang yang mendustakan Muhammad dan mengingkari Al-Qur,'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, bahwa kalian pasti akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa mereka. Terlebih lagi kalian, karena sesungguhnya Nabi Muhammad adalah nabi yang lebih mulia lagi lebih besar daripada Musa, dan bukti yang dikemukakannya lebih jelas dan lebih kuat daripada apa yang disampaikan oleh Musa. Hal tersebut dapat disaksikan melalui apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya, berupa pembuktian-pembuktian yang dibarengi dengan kemuliaan akhlaknya serta berita gembira yang disampaikan oleh para nabi terdahulu dan janji serta ikrar yang diambil oleh Tuhannya darinya.