بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
كَلَّآ اِنَّهُمْ عَنْ رَّبِّهِمْ يَوْمَىِٕذٍ لَّمَحْجُوْبُوْنَۗ ﴿١٥﴾
kallā innahum 'ar rabbihim yauma`iżil lamaḥjụbụn
Sekali-kali tidak! Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhannya.
Tafsir Surah Al-Tatfif Ayat: 15
*Yakni bagi mereka kelak di hari kiamat Sijjin adalah tempat tinggal mereka, kemudian selain dari itu mereka terhalang dari melihat Tuhan Yang menciptakan mereka.
*Imam Abu Abdullah Asy-Syafii mengatakan sehubungan dengan hal ini, bahwa ayat ini merupakan dalil yang menunjukkan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Tuhannya di hari itu.
*Apa yang dikatakan oleh Imam Safi'i ini sangatlah baik dan merupakan penyimpulan dalil dari pemahaman yang terkandung dalam ayat, sebagaimana ditunjukkan pula oleh dalil yang tersurat melalui firman-Nya:
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاضِرَةٌ اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ
( Wajah-wajah (orang-orang mukmim) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. ) (Al-Qiyamah, 75:22-75:23)
*Sebagaimana pula yang ditunjukkan oleh banyak hadis yang sahih lagi mutawatir yang menyatakan bahwa orang-orang mukmin dapat melihat Tuhan mereka di negeri akhirat dengan penglihatan mata, yaitu di tempat pemberhentian hari kiamat dan juga di dalam surga-surga yang mewah.
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Mu'ammar Al-Muqri, telah menceritakan kepada kami Abdul Waris ibnu Sa'id, dari Amr ibnu Ubaid, dari Al-Hasan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Sekali-kali tidak, sesungguhna mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka. ) (Al-Muthaffifin, 83:15) Bahwa Allah menyingkapkan hijab (tirai)-Nya, maka dapat melihatlah kepada-Nya semua orang, baik yang mukmin maupun yang kafir. Kemudian Allah mehijabi diri-Nya dari pandangan orang-orang kafir. dan orang-orang mukmin dapat melihat-Nya di setiap hari di waktu pagi dan petang. Atau dengan ungkapan yang semakna.