Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 17

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 17

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ ۖاِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ ﴿١٧

lau aradnā an nattakhiża lahwal lattakhażnāhu mil ladunnā ing kunnā fā'ilīn

Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 17
*Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. ) (Al-Anbiya, 21:17) Makna lafaz ( ladunnā ) sama dengan ( 'indinā ) yang artinya dari sisi Kami. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa jika demikian keadaannya, maka Kami tidak perlu menciptakan surga, neraka, kematian, kebangkitan, dan hisab amal perbuatan.

*Al-Hasan dan Qatadah serta selain keduanya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan. ) (Al-Anbiya, 21:17) Bahwa AL-LAHWU artinya wanita menurut bahasa orang-orang Yaman,

*Ibrahim An-Nakha'i mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( tentulah Kami membuatnya. ) (Al-Anbiya, 21:17) Yakni dari kalangan bidadari yang bermata jelita.

*Ikrimah dan As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan AL-LAHWAN dalam ayat ini ialah anak. Pendapat yang sebelumnya berkaitan erat dengan pendapat ini.

*Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لَوْ اَرَادَ اللّٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ سُبْحٰنَهٗ هُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
( Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya, Mahasuci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. ) (Az-Zumar, 39:4)

*Allahﷻ menyucikan diri-Nya dari memungut anak secara mutlak, terlebih lagi dari tuduhan dusta lagi batil yang dilancarkan oleh mereka, bahwa Dia mengambil Isa, atau Uzair, atau malaikat sebagai anak-Nya. Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya.

*******
Firman Allahﷻ:

اِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ
( Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). ) (Al-Anbiya, 21:17)

*Qatadah, As-Saddi, Ibrahim An-Nakha'i, dan Mugirah ibnu Miqsam mengatakan bahwa makna ayat ini ialah 'Kami tidak akan melakukan hal itu'.

*Mujahid mengatakan bahwa semua lafaz IN yang ada di dalam Al-Qur'an mengandung makna ingkar atau bantahan.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar