Tafsir Al-Qur'an Surah Fatir Ayat 19

Tafsir Al-Qur'an Surah Fatir Ayat 19

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَمَا يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُ ۙ ﴿١٩

wa mā yastawil-a'mā wal-baṣīr

Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat,


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Fatir Ayat: 19
*( 19-21. ) Sebagaimana tidak sama di antara segala sesuatu yang beraneka ragam dan bertentangan, seperti buta dan melihat, yang jelasnya keduanya jauh berbeda. Sebagaimana tidak sama antara gelap dan terang, tidak pula antara naungan dan terik matahari, maka berbeda pula antara orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Ini merupakan tamsil atau perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk menggambarkan orang-orang mukmin diumpamakan sebagai orang-orang yang hidup, sedangkan orang-orang kafir diumpamakan oleh Allah sebagai orang-orang yang mati, sebagaimana yang disebutkan pula dalam ayat lain melalui firman Allahﷻ yang mengatakan:

اَوَمَنْ كَانَ مَيْتًا فَاَحْيَيْنٰهُ وَجَعَلْنَا لَهٗ نُوْرًا يَّمْشِيْ بِهٖ فِى النَّاسِ كَمَنْ مَّثَلُهٗ فِى الظُّلُمٰتِ لَيْسَ بِخَارِجٍ مِّنْهَا
( Dan apakah orang yang sudah mati, kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia, serupa dengan orang yang keadaannya berada dalam gelap gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar darinya? ) (Al-An'am, 6:122)

Dan firman Allahﷻ:

مَثَلُ الْفَرِيْقَيْنِ كَالْاَعْمٰى وَالْاَصَمِّ وَالْبَصِيْرِ وَالسَّمِيْعِ هَلْ يَسْتَوِيٰنِ مَثَلًا
( Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya. ) (Hud, 11:24)

*Orang mukmin adalah orang yang dapat melihat dan mendengar, dia berjalan di bawah cahaya di atas siratal mustaqim (jalan yang lurus) di dunia dan akhirat sehingga sampailah ia dengan selamat dan menetap di taman-taman surga yang mempunyai naungan dan mata air. Orang kafir adalah orang yang buta lagi tuli, berada di dalam kegelapan ia berjalan tanpa bisa keluar darinya, bahkan ia tenggelam di dalam kesesatannya di dunia dan di akhirat sehingga menjerumuskannya ke dalam siksaan yangpanas, angin yang panas membakar, air yang panas mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam, tidak sejuk serta tidak menyenangkan.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar