Tafsir Al-Qur'an Surah Yunus Ayat 2

Tafsir Al-Qur'an Surah Yunus Ayat 2

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا اَنْ اَوْحَيْنَآ اِلٰى رَجُلٍ مِّنْهُمْ اَنْ اَنْذِرِ النَّاسَ وَبَشِّرِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ ۗ قَالَ الْكٰفِرُوْنَ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ مُّبِيْنٌ ﴿٢

a kāna lin-nāsi 'ajaban an auḥainā ilā rajulim min-hum an anżirin-nāsa wa basysyirillażīna āmanū anna lahum qadama ṣidqin 'inda rabbihim, qālal-kāfirụna inna hāżā lasāḥirum mubīn

Pantaskah manusia menjadi heran bahwa Kami memberi wahyu kepada seorang laki-laki di antara mereka, “Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan.” Orang-orang kafir berkata, “Orang ini (Muhammad) benar-benar pesihir.”


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Yunus Ayat: 2
Firman Allahﷻ:

اَكَانَ لِلنَّاسِ عَجَبًا
( Patutkah menjadi keheranan bagi manusia. ) (Yunus, 10:2), hingga akhir ayat.

*Allahﷻ mengingkari sikap orang-orang kafir yang merasa heran terhadap para rasul karena para rasul itu dari kalangan manusia, seperti yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam kisah-Nya mengenai umat-umat terdahulu melalui firman-Nya:

اَبَشَرٌ يَّهْدُوْنَنَا
( Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami? ) (At-Taghabun, 64:6)

*Nabi Hud dan Nabi Saleh berkata kepada kaumnya masing-masing, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:

اَوَعَجِبْتُمْ اَنْ جَاۤءَكُمْ ذِكْرٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ
( Dan apakah kalian (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kalian peringatan dari Tuhan kalian dengan perantaraan seorang laki-laki dari golongan kalian. ) (Al-A'raf, 7:63)

*Allahﷻ pun berfirman menceritakan perihal orang-orang kafir Quraisy, bahwa mereka telah mengatakan:

اَجَعَلَ الْاٰلِهَةَ اِلٰهًا وَّاحِدًا اِنَّ هٰذَا لَشَيْءٌ عُجَابٌ
( Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Maha Esa? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat mengherankan. ) (Shad, 38:5)

*Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa setelah Allah mengutus Nabi Muhammadﷺ menjadi rasul, maka orang-orang Arab mengingkari hal tersebut, atau ada sebagian dari mereka yang mengingkarinya. Lalu mereka berkata, "Mahabesar Allah, bila Dia mengutus Rasul-Nya seorang manusia seperti Muhammad ini. Ibnu Abbas melanjutkan kisahnya, bahwa lalu Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Patutkah menjadi keheranan bagi manusia. ) (Yunus, 10:2), hingga akhir ayat.

Mengenai firman Allahﷻ:

اَنَّ لَهُمْ قَدَمَ صِدْقٍ عِنْدَ رَبِّهِمْ
( bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka. ) (Yunus, 10:2)

Para ulama berselisih pendapat tentang takwil ayat ini.

*Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: ( gembirakanlah orang-orang beriman, bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka. ) (Yunus, 10:2) Bahwa dalam kitab terdahulu (Lauh Mahfuz) telah dituliskan bahwa mereka memperoleh kebahagiaan.

*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: ( bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka. ) (Yunus, 10:2) Yakni pahala yang baik karena amal perbuatan yang telah mereka kerjakan.

*Hal yang sama telah dikatakan oleh Ad-Dahhak, Ar-Rabi' ibnu Anas, dan Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam.

Makna ayat ini sama dengan firman-Nya:

لِيُنْذِرَ بَأْسًا شَدِيْدًا
( untuk memberi peringatan akan siksaan yang sangat pedih. ) (Al-Kahfi, 18:2), hingga akhir ayat.

*Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: ( bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka. ) (Yunus, 10:2) Yakni amal-amal saleh, yaitu salat, puasa, sedekah, dan tasbih mereka. Mujahid mengatakan bahwa Nabi Muhammadﷺ memberikan syafaat kepada mereka.

*Hal yang sama telah dikatakan oleh Zaid ibnu Aslam dan Muqatil ibnu Hayyan. Qatadah mengatakan, makna ayat ialah kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.

*Ibnu Jarir memilih pendapat yang dikatakan oleh Mujahid, bahwa makna yang dimaksud ialah amal-amal saleh yang telah mereka kerjakan dan menjadi tabungan bagi mereka di sisi Tuhannya. Perihalnya sama dengan kalimat yang mengatakan, ( Qadamun fil Islam ) yakni mempunyai jasa dalam Islam.

*******
Firman Allahﷻ:

قَالَ الْكٰفِرُوْنَ اِنَّ هٰذَا لَسٰحِرٌ مُّبِيْنٌ
( Orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata. ) (Yunus, 10:2)

*Dengan kata lain, sekalipun Kami telah mengutus kepada mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri -yakni dari kaum mereka sendiri- untuk menyampaikan berita gembira dan memberi peringatan kepada mereka: ( orang-orang kafir berkata, "Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata. ) (Yunus, 10:2) Mubin artinya jelas dan nyata, padahal mereka adalah orang-orang yang dusta dalam hal tersebut.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar