Tafsir Al-Qur'an Surah Al-An`am Ayat 24

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-An`am Ayat 24

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اُنْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ﴿٢٤

unẓur kaifa każabụ 'alā anfusihim wa ḍalla 'an-hum mā kānụ yaftarụn

Lihatlah, bagaimana mereka berbohong terhadap diri mereka sendiri. Dan sesembahan yang mereka ada-adakan dahulu akan hilang dari mereka.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-An`am Ayat: 24
*( 23-24. ) Firman Allahﷻ:

ثُمَّ لَمْ تَكُنْ فِتْنَتُهُمْ
( Kemudian tiadalah fitnah mereka. ) (Al-An'am, 6:23)

Yakni alasan mereka.

اِلَّآ اَنْ قَالُوْا وَاللّٰهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِيْنَ
( Kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. ) (Al-An'am, 6:23)

*Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: ( Kemudian tiadalah fitnah mereka. ) (Al-An'am, 6:23) Yakni hujjah mereka. Dan menurut Ata Al-Khurrasani, dari Ibnu Abbas disebutkan alasan mereka. Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah. Menurut Ibnu Juraij, dari Ibnu Abbas, disebutkan jawaban mereka.

Hal yang sama telah dikatakan pula oleh Ad-Dahhak.

*Ata Al-Khurrasani mengatakan sehubungan dengan firman-Nya: ( Kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. ) (Al-An'am, 6:23)

*Ibnu Jarir mengatakan, pendapat yang benar ialah yang mengatakan bahwa tiadalah jawaban mereka ketika Kami menguji mereka, yakni alasan yang mereka kemukakan tentang kemusyrikan yang pernah mereka lakukan itu. ( Kemudian tiadalah fitnah mereka. ) (Al-An'am, 6:23) Yakni cobaan mereka ketika mereka diuji. ( Kecuali mengatakan, "Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. ) (Al-An'am, 6:23)

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Yahya Ar-Razi' dari Amr ibnu Abu Qais, dari Mutarrif, dari Al-Minhal, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa ia pernah kedatangan seorang lelaki yang langsung bertanya kepadanya mengenai makna firman-Nya: ( Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. ) (Al-An'am, 6:23) Ibnu Abbas menjawab, adapun mengenai firman-Nya: ( Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah. ) (Al-An'am, 6:23) Maka sesungguhnya mereka ketika melihat bahwa tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang salat, maka mereka mengatakan, Marilah kita ingkari. Ketika mereka hendak mengingkarinya, maka Allah mengunci mulut mereka sehingga tidak dapat berbicara, dan tangan serta kaki merekalah yang bersaksi; mereka tidak dapat menyembunyikan suatu peristiwa pun dari Allah. Maka apakah di dalam kalbumu sekarang masih terdapat sesuatu? Sesungguhnya tiada sesuatu pun dari Al-Qur'an melainkan diturunkan suatu keterangan mengenainya, tetapi kalian tidak mengerti takwilnya.

*Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa ayat ini berkenaan dengan orang-orang munafik. Tetapi pendapat ini masih perlu dipertimbangkan, mengingat ayat ini Makkiyyah, sedangkan orang-orang munafik baru ada dalam periode Madaniyyah, dan ayat yang diturunkan berkenaan dengan orang-orang munafik adalah dalam surat Al-Mujadilah, yaitu firman-Nya:

يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللّٰهُ جَمِيْعًا فَيَحْلِفُوْنَ لَهٗ
( (Ingatlah) hari (ketika) mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu mereka bersumpah kepada-Nya (bahwa mereka bukan orang musyrik). ) (Al-Mujadalah, 58:18), hingga akhir ayat.

*Di dalam surat ini disebutkan pula hal yang berkenaan dengan mereka melalui firman-Nya:

اُنْظُرْ كَيْفَ كَذَبُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ
( Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta terhadap diri mereka sendiri dan hilanglah dari mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan. ) (Al-An'am, 6:24)

Ayat ini semakna dengan apa yang terdapat di dalam firman-Nya:

ثُمَّ قِيْلَ لَهُمْ اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تُشْرِكُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ قَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا
( Kemudian dikatakan kepada mereka, "Manakah berhala-berhala yang selalu kalian persekutukan, (yang kalian sembah) selain Allah? Mereka menjawab, "Mereka telah hilang lenyap dari kami. ) (Ghafir, 40:73-40:74), hingga akhir ayat.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar