Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Isra` Ayat 27

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Isra` Ayat 27

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا ﴿٢٧

innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrā

Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Isra` Ayat: 27
*Kemudian Allahﷻ berfirman untuk menanamkan rasa antipati terhadap sikap pemborosan dan berlebih-lebihan:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ
( Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan. ) (Al-Isra, 17:27)

Yakni tindakan mereka serupa dengan sepak terjang setan, ibnu Mas'ud mengatakan bahwa istilah tab'zir berarti membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar. Hal yang sama dikatakan oleh ibnu Abbas.

*Mujahid mengatakan, "Seandainya seseorang membelanjakan semua hartanya dalam kebenaran, dia bukanlah termasuk orang yang boros. Dan seandainya seseorang membelanjakan satu mud bukan pada jalan yang benar, dia termasuk seorang pemboros.

*Qatadah mengatakan bahwa tab'zir ialah membelanjakan harta di jalan maksiat kepada Allahﷻ, pada jalan yang tidak benar, serta untuk kerusakan.

*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim ibnul Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Lais, dari Khalid ibnu Yazid, dari Sa'id ibnu Abu Hilal, dari Anas ibnu Malik£ yang menceritakan bahwa seorang lelaki dari Bani Tamim datang kepada Rasulullahﷺ, lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya adalah orang yang berharta banyak, beristri dan beranak serta mempunyai pelayan, maka berilah saya petunjuk bagaimana cara yang seharusnya dalam memberi nafkah. Maka Rasulullahﷺ bersabda:

تُخْرِجُ الزَّكَاةَ مِنْ مَالِكَ فَاِنَّهَا طُهْرَةٌ تُطَهِّرُكَ وَتَصِلُ اَقْرِبَاءَكَ وَتَعْرِفُ حَقَّ السَّائِلِ وَالْجَارِ وَالْمِسْكِيْنِ
( Kamu keluarkan zakat harta bendamu bila telah wajib zakat, karena sesungguhnya zakat menyucikan hartamu dan dirimu; lalu berilah, kaum kerabatmu, dan jangan lupa akan hak orang yang meminta, tetangga, dan orang miskin. )

Lelaki itu bertanya, "Wahai Rasulullah, persingkatlah ungkapanmu kepadaku. Rasulullahﷺ membacakan firman-Nya:

وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا
( Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. ) (Al-Isra, 17:26)

Maka lelaki itu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah dianggap cukup bagiku bila aku menunaikan zakat kepada pesuruh ('amil)mu, dan aku terbebas dari zakat di hadapan Allah dan Rasul-Nya sesudah itu? Rasulullahﷺ menjawab:

نَعَمْ اِذَا اَدَّيْتَهَا اِلٰى رَسُوْلِيْ فَقَدْ بَرِئْتَ مِنْهَا فَلَكَ اَجْرُهَا وَاِثْمُهَا عَلٰى مَنْ بَدَّلَهَا
( Ya. Apabila kamu menunaikan zakatmu kepada pesuruhku, maka sesungguhnya kamu telah terbebas dari kewajiban zakat dan kamu mendapatkan pahalanya. Dan sesungguhnya yang berdosa itu adalah orang yang menyelewengkan harta zakat. )

*******
Firman Allahﷻ:

اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ
( Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan. ) (Al-Isra, 17:27)

Yaitu saudara setan dalam pemborosan, melakukan tindakan bodoh, dan tidak giat kepada Allah serta berbuat maksiat kepada-Nya. Dalam firman selanjurnya disebutkan:

وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا
( dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. ) (Al-Isra, 17:27)

*Dikatakan demikian karena dia ingkar kepada nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya dan tidak mau mengerjakan amal ketaatan kepada-Nya, bahkan membalasnya dengan perbuatan durhaka dan melanggar perintah-Nya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar