بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
۞ وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَۗ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ ﴿٢٩﴾
wa may yaqul min-hum innī ilāhum min dụnihī fa żālika najzīhi jahannam, każālika najziẓ-ẓālimīn
Dan barangsiapa di antara mereka berkata, “Sungguh, aku adalah tuhan selain Allah,” maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim.
Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 29
Firman Allahﷻ:
وَمَنْ يَّقُلْ مِنْهُمْ اِنِّيْٓ اِلٰهٌ مِّنْ دُوْنِهٖ
( Dan barang siapa di antara mereka mengatakan, "Sesungguhnya aku adalah tuhan selain dari Allah. ) (Al-Anbiya, 21:29)
Yakni seseorang dari mereka yang mengakui dirinya sebagai tuhan di samping Allah.
فَذٰلِكَ نَجْزِيْهِ جَهَنَّمَ كَذٰلِكَ نَجْزِى الظّٰلِمِيْنَ
( maka orang itu Kami beri balasan dengan Jahanam, demikian Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim. ) (Al-Anbiya, 21:29)
Yaitu setiap orang yang mengatakan demikian. Makna ayat ini mengandung arti syarat, dan syarat itu bukan berarti pasti terjadi; sama halnya dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
قُلْ اِنْ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ وَلَدٌ فَاَنَا۠ اَوَّلُ الْعٰبِدِيْنَ
( Katakanlah, jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula menyembah (anak itu). ) (Az-Zukhruf, 43:81)
Dan firman Allahﷻ:
لَىِٕنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
( Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. ) (Az-Zumar, 39:65)