Tafsir Al-Qur'an Surah As-Saff Ayat 3

Tafsir Al-Qur'an Surah As-Saff Ayat 3

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللّٰهِ اَنْ تَقُوْلُوْا مَا لَا تَفْعَلُوْنَ ﴿٣

kabura maqtan 'indallāhi an taqụlụ mā lā taf'alụn

(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah As-Saff Ayat: 3
*Imam Ahmad dan Imam Abu Daud telah meriwayatkan melalui Abdullah ibnu Amir ibnu Rabi'ah, yang telah menceritakan bahwa Rasulullahﷺ datang kepada keluarganya yang saat itu ia masih anak-anak. Lalu ia pergi untuk bermain-main, tetapi ibunya memanggilnya, Hai Abdullah, kemarilah, aku akan memberimu sesuatu. Rasulullahﷺ bertanya kepada ibunya, Apakah yang hendak engkau berikan kepadanya? Ibunya menjawab, Kurma, Rasulullahﷺ bersabda: "Ketahuilah, sesungguhnya andaikata engkau tidak memberinya, tentulah akan dicatat atas dirimu sebagai suatu kedustaan.

*Imam Malik rahimahullah berpendapat bahwa apabila janji itu berkaitan dengan kewajiban terhadap yang dijanjikan, maka sudah menjadi keharusan penunaiannya. Misalnya ialah seperti seseorang berkata kepada lelaki lain, Kawinlah kamu, maka aku akan memberikan nafkah sebanyak anu padamu setiap harinya! Kemudian lelaki yang diperintahnya itu kawin, maka orang yang berjanji demikian kepadanya diwajibkan memberinya apa yang telah ia janjikan kepadanya selama lelaki itu dalam ikatan perkawinannya. Mengingat masalah ini berkaitan dengan hak Adami dan berlandaskan pada prinsip mudayaqah.

*Jumhur ulama berpendapat bahwa masalah tersebut di atas penunaiannya bersifat tidak wajib secara mutlak. Dan mereka menakwilkan makna ayat dengan pengertian bahwa ayat ini diturunkan ketika mereka mengharapkan jihad difardukan atas diri mereka. Tetapi setelah jihad diwajibkan atas mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka berpaling darinya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰى وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا * اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
( Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat! Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut dari itu. Mereka berkata, Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi? Katakanlah, Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun. Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. ) (An-Nisa, 4:77-4:78)

*Dan firman Allahﷻ lainnya yang menyebutkan:

وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَوْلَا نُزِّلَتْ سُوْرَةٌ فَاِذَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ مُّحْكَمَةٌ وَّذُكِرَ فِيْهَا الْقِتَالُ رَاَيْتَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ يَّنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ نَظَرَ الْمَغْشِيِّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ فَاَوْلٰى لَهُمْ
( Dan orang-orang yang beriman berkata, Mengapa tiada diturunkan suatu surat? Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka. ) (Muhammad, 47:20)

*Demikian pula artinya ayat ini menurut apa yang diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tiada kamu kerjakan. ) (Ash-Shaff, 61:2) Dahulu sebelum jihad difardukan, ada segolongan kaum mukmin yang mengatakan bahwa kami sangat menginginkan sekiranya Allahﷻ menunjukkan kepada kami amal perbuatan yang paling disukai-Nya, maka kami akan mengerjakannya. Maka Allahﷻ memberitahukan kepada Nabi-Nya, bahwa amal perbuatan yang paling disukai ialah beriman kepada-Nya tanpa keraguan, dan berjihad melawan orang-orang yang mendurhakai-Nya, yaitu mereka yang menentang keimanan dan tidak mau mengakuinya. Ketika diturunkan perintah berjihad, sebagian dari kaum mukmin tidak senang dengan perintah ini dan terasa berat olehnya. Untuk itulah maka Allahﷻ berfirman: ( Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tiada kamu kerjakan? ) (Ash-Shaff, 61:2) Demikianlah menurut apa yang dipilih oleh Ibnu Jarir.

*Muqatil ibnu Hayyan mengatakan bahwa orang-orang mukmin mengatakan, Seandainya kami mengetahui amal yang paling disukai Allah, tentulah kami akan mengerjakannya. Maka Allah memberikan petunjuk kepada mereka tentang amal yang paling disukai oleh-Nya melalui firman-Nya: ( Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur. ) (Ash-Shaff, 61:4) Maka Allah menjelaskan kepada mereka amal tersebut, lalu mereka diuji dalam Perang Uhud dengan hal tersebut, dan ternyata pada akhirnya mereka lari ke belakang meninggalkan Nabiﷺ Maka Allahﷻ menurunkan firman-Nya: ( Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? ) (Ash-Shaff, 61:2)

*Allahﷻ berfirman bahwa orang yang paling Aku sukai di antara kamu adalah orang yang berperang di jalan Allah.

*Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan masalah perang; seseorang lelaki mengatakan, Aku telah berperang, padahal ia tidak ikut perang, dan ia mengatakan, Aku telah menusukkan tombakku, padahal ia tidak menggunakannya. Dan ia mengatakan, Aku telah memukulkan pedangku, padahal ia tidak menggunakannya. Dan ia mengatakan, Aku tetap bertahan dalam medan perang, padahal ia tidak bertahan alias melarikan diri.

*Qatadah dan Ad-Dahhak mengatakan, ayat ini diturunkan untuk mencemoohkan suatu kaum yang mengatakan bahwa diri mereka telah berperang, memukulkan pedang mereka dan menusukkan tombak mereka, serta melakukan hal-hal lainnya, padahal kenyataannya mereka tidak melakukan sesuatu pun dari apa yang telah dikatakannya itu.

*Ibnu Zaid mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan suatu kaum dari orang-orang munafik. Mereka menjanjikan kepada kaum muslim bahwa mereka akan membantunya, tetapi ternyata mereka tidak memenuhi apa yang mereka janjikan.

*Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam sehubungan dengan makna firman Allahﷻ: ( mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? ) (Ash-Shaff, 61:2) Bahwa yang dimaksud ialah berjihad.

*Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan firman-Nya: ( mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? ) (Ash-Shaff, 61:2) sampai dengan firman Allahﷻ: ( seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. ) (Ash-Shaff, 61:4) Ayat-ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan segolongan orang-orang Ansar yang antara lain ialah Abdullah ibnu Rawwahah. Mereka mengatakan dalam suatu majelis, Seandainya kita mengetahui amal yang paling disukai oleh Allah, niscaya kita akan mengerjakannya, hingga kita mati, maka Allah menurunkan ayat-ayat tersebut berkenaan dengan mereka. Akhirnya Abdullah ibnu Rawwahah berkata, Aku akan terus-menerus berjihad di jalan Allah hingga titik darah penghabisan. Pada akhirnya ia gugur mati syahid dalam medan pertempuran.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Farwah ibnu Abul Migra, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Misar, dari Daud ibnu Abu Hindun, dari Abu Harb ibnu Abul Aswad Ad-Daili, dari ayahnya yang mengatakan bahwa Abu Musa mengundang ahli qurra kota Basrah, maka datanglah kepadanya sebagian dari mereka sebanyak tiga ratus orang, semuanya hafal Al-Qur'an. Abu Musa berkata, Kalian adalah ahli qurra kota Basrah dan orang-orang pilihan mereka. Dan Abu Musa mengatakan bahwa dahulu kami sering membaca suatu surat yang kami kelompokkan ke dalam surat-surat yang diawali dengan tasbih, lalu kami ditakdirkan lupa terhadapnya, hanya aku masih hafal salah satu dari ayatnya yang menyebutkan: ( Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? ) (Ash-Shaff, 61:2) Maka dibebankanlah ke atas pundak kalian persaksian dan kelak di hari kiamat kalian akan dimintai pertanggungjawaban tentangnya.

*Untuk itulah maka disebutkan oleh firman Allahﷻ:


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar