Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Isra` Ayat 30

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Isra` Ayat 30

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ ۗاِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًاۢ بَصِيْرًا ﴿٣٠

inna rabbaka yabsuṭur-rizqa limay yasyā`u wa yaqdir, innahụ kāna bi'ibādihī khabīram baṣīrā

Sungguh, Tuhanmu melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan membatasi (bagi siapa yang Dia kehendaki); sungguh, Dia Maha Mengetahui, Maha Melihat hamba-hamba-Nya.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Isra` Ayat: 30
Firman Allahﷻ:

اِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَقْدِرُ
( Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya. ) (Al-Isra, 17:30)

*Ayat ini memerintahkan bahwa Allahﷻ adalah Tuhan Yang Memberi rezeki dan yang Menyempitkannya. Dia pulalah yang mengatur rezeki makhluk-Nya menurut apa yang dikehendaki-Nya. Untuk itu Dia menjadikan kaya orang yang Dia sukai, dan menjadikan miskin orang yang Dia kehendaki, karena di dalamnya terkandung hikmah yang hanya Dia sendirilah yang mengetahuinya. Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:

اِنَّهٗ كَانَ بِعِبَادِهٖ خَبِيْرًا بَصِيْرًا
( sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. ) (Al-Isra, 17:30)

*Artinya Dia Maha Melihat iagi Maha Mengetahui siapa yang berhak menjadi kaya dan siapa yang berhak menjadi miskin. Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut:

اِنَّ مِنْ عِبَادِيْ مَنْ لَا يُصْلِحُهٗ اِلَّا الْفَقْرُ وَلَوْ اَغْنَيْتُهُ لَاَفْسَدْتُ عَلَيْهِ دِيْنَهٗ وَاِنَّ مِنْ عِبَادِيْ لَمَنْ لَا يُصْلِحُهٗ اِلَّا الْغِنٰى وَلَوْ اَفْقَرْتُهٗ لَاَفْسَدْتُ عَلَيْهِ دِيْنَهٗ
( "Sesungguhnya di antara hamba-hamba-Ku benar-benar terdapat orang yang tidak layak baginya kecuali hanya miskin. Seandainya Aku jadikan dia kaya, niscaya kekayaannya itu akan merusak agamanya. Dan sesungguhnya di antara hamba-hamba-Ku benar-benar terdapat orang yang tidak pantas baginya kecuali hanya kaya. Seandainya Aku jadikan dia miskin, tentulah kemiskinan itu akan merusak agamanya. )

*Adakalanya kekayaan itu pada sebagian manusia merupakan suatu istidraj baginya (yakni pembinasaan secara berangsur-angsur), dan adakalanya kemiskinan itu merupakan suatu hukuman dari Allah. Semoga Allah melindungi kita dari kedua keadaan tersebut.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar