بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
هٰرُوْنَ اَخِى ۙ ﴿٣٠﴾
hārụna akhī
(yaitu) Harun, saudaraku,
Tafsir Surah Ta Ha Ayat: 30
( 29-30. ) Firman Allahﷻ:
وَاجْعَلْ لِّيْ وَزِيْرًا مِّنْ اَهْلِيْ هٰرُوْنَ اَخِى
( dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (yaitu) Harun saudaraku. ) (Tha Ha, 20:29-20:30)
*Ini pun merupakan permintaan Musa sehubungan dengan urusan lain di luar dirinya, yaitu agar saudaranya itu kelak menjadi pembantu yang mendukungnya; dialah Harun, saudara sekandungnya.
*As-Sauri telah meriwayatkan dari Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Harun diangkat menjadi nabi dalam waktu yang sama saat Nabi Musa diangkat menjadi nabi.
*Ibnu Abu Hatim mengemukakan sebuah riwayat dari Ibnu Numair, bahwa telah menceritakan kepada kami Abu Usamah, dari Hisyam ibnu Urwah, dari ayahnya, dari Siti Aisyah, bahwa ketika Siti Aisyah berangkat untuk menunaikan ibadah umrahnya, di perjalanan ia turun istirahat di sebuah perkampungan Badui. Lalu ia mendengar seorang lelaki berkata, "Siapakah orang yang hidup di dunia dengan memberikan manfaat yang paling besar kepada saudaranya? Mereka (yang diajak bicara olehnya) menjawab, "Tidak tahu. Lelaki itu berkata, "Kalau saya, demi Allah, mengetahui siapa dia. Perawi melanjutkan kisahnya, bahwa Siti Aisyah berkata dalam hatinya, "Kalau melihat dari sumpahnya yang tidak memakai insya Allah, lelaki ini pasti mengetahui siapakah orang yang dimaksud yang dapat memberikan manfaat paling besar kepada saudaranya. Lelaki itu berkata, "Dia adalah Musa ketika meminta agar saudaranya diangkat menjadi nabi.Siti Aisyah berkata, "Dia benar, demi Allah. Siti Aisyah berkata bahwa karena itulah Allahﷻ berfirman memuji sikap Musa:
وَكَانَ عِنْدَ اللّٰهِ وَجِيْهًا
( Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan yang terhormat di sisi Allah. ) (Al-Ahzab, 33:69)