Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 32

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anbiya Ayat 32

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا مَّحْفُوْظًاۚ وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ ﴿٣٢

wa ja'alnas-samā`a saqfam maḥfụẓā, wa hum 'an āyātihā mu'riḍụn

Dan Kami menjadikan langit sebagai atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran Allah) itu (matahari, bulan, angin, awan, dan lain-lain).


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 32
Firman Allahﷻ:

وَجَعَلْنَا السَّمَاۤءَ سَقْفًا
( Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara. ) (Al-Anbiya, 21:32)

Yakni di atas bumi, langit bagaikan kubah (atap)nya. Seperti halnya yang disebutkan oleh Allahﷻ melalui firman-Nya:

وَالسَّمَاۤءَ بَنَيْنٰهَا بِاَيْىدٍ وَّاِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ
( Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya. ) (Adz-Dzariyat, 51:47)

Dan Allahﷻ berfirman:

وَالسَّمَاۤءِ وَمَا بَنٰىهَا
( dan langit serta pembinaannya. ) (Asy-Syams, 91:5)

Dan firman Allahﷻ yang mengatakan:

اَفَلَمْ يَنْظُرُوْٓا اِلَى السَّمَاۤءِ فَوْقَهُمْ كَيْفَ بَنَيْنٰهَا وَزَيَّنّٰهَا وَمَا لَهَا مِنْ فُرُوْجٍ
( Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikan dan menghiasinya, dan langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikit pun? ) (Qaf, 50:6)

*AL BINĀ` artinya pilar kubah, seperti pengertian yang terdapat di dalam sabda Rasulullahﷺ yang mengatakan:

بُنِيَ الْاِسْلَامُ عَلٰى خَمْسٍ
( Islam dibangun di atas lima pilar. )

Maksudnya, lima buah pilar penyangga. Hal ini tiada lain menurut kebiasaan orang-orang Arab disebutkan untuk bangunan kemah.

*MAHFŪZHAN, artinya yang terpelihara; yakni tinggi dan terjaga agar tidak dapat dicapai.

*Mujahid mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah ditinggikan.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnul Husain, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdur Rahman Ad-Dusytuki, telah menceritakan kepadaku ayahku, dari ayahnya, dari Asy'as (yakni Ibnu Ishaq Al-Qummi), dari Ja'far ibnu Abul Mugirah, dari Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang menceritakan, bahwa pernah seorang lelaki bertanya kepada Rasulullahﷺ, "Wahai Rasulullah, apakah langit ini? Rasulullahﷺ menjawab, "Gelombang yang dicegah dari kalian (agar tidak runtuh menimpa kalian).

Sanad hadis berpredikat garib.

*******
Firman Allahﷻ:

وَهُمْ عَنْ اٰيٰتِهَا مُعْرِضُوْنَ
( sedangkan mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. ) (Al-Anbiya, 21:32)

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam firman-Nya:

وَكَاَيِّنْ مِّنْ اٰيَةٍ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ يَمُرُّوْنَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُوْنَ
( Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedangkan mereka berpaling dari padanya. ) (Yusuf, 12:105)

Yakni mereka tidak mau memikirkan tentang apa yang telah diciptakan oleh Allah padanya (langit), seperti luasnya yang sangat besar dan ketinggiannya yang tak terperikan, bintang-bintang yang menghiasinya -baik yang tetap maupun yang beredar- yang tampak di malam dan siang harinya dari matahari ini yang menempuh cakrawala langit seluruhnya dalam waktu sehari semalam, maka matahari beredar dengan kecepatan yang tiada seorang pun mengetahuinya selain dari Allah yang telah mengadakannya, menundukkannya dan memperjalankannya, begitu pula dengan matahari dan rembulannya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar