بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
رُدُّوْهَا عَلَيَّ ۚفَطَفِقَ مَسْحًا ۢبِالسُّوْقِ وَالْاَعْنَاقِ ﴿٣٣﴾
ruddụhā 'alayy, fa ṭafiqa mas-ḥam bis-sụqi wal-a'nāq
”Bawalah semua kuda itu kembali kepadaku.” Lalu dia mengusap-usap kaki dan leher kuda itu.
Tafsir Surah Sad Ayat: 33
*Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Tidak, Sulaiman berkata, "Demi Allah, janganlah engkau melalaikanku dari menyembah Tuhanku, sekarang engkau harus menerima pembalasannya? Kemudian Sulaiman memerintahkan agar kuda-kuda itu ditangkap, lalu disembelih.
*Hal yang sama dikatakan oleh Qatadah. As-Saddi mengatakan bahwa Sulaiman menebas batang leher dan pergelangan kaki kuda-kuda itu.
*Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas£ bahwa Nabi Sulaiman mengusap-usap leher dan kaki kuda itu.
*Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir. Ibnu Jarir mengatakan, tidaklah mungkin Sulaiman menyiksa hewan dengan menyembelihnya, yang berarti dia telah memusnahkan sebagian dari hartanya tanpa penyebab. Hanya karena alasan harta tersebut dia lalai dari salatnya karena keasyikan memandangnya, sedangkan kuda itu tidak mempunyai dosa.
*Pendapa yang diperkuat oleh Ibnu Jarir ini masih perlu diteliti kebenarannya, karena barangkali hal seperti itu diperbolehkan menurut syariat mereka, terlebih lagi jika marah yang diakibatkannya adalah demi karena Allahﷻ disebabkan kuda tersebut menjadi penyebab dia lupa dari salatnya hingga waktu salat habis. Oleh karena itulah setelah Nabi Suliman membebaskan dirinya dari kuda-kuda itu, maka Allahﷻ menggantinya dengan kendaraan yang jauh lebih baik daripada kuda-kuda itu. Yaitu angin yang dapat membawanya pergi ke mana pun yang dia perintahkan, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan satu bulan; dan perjalanannya di waktu petang hari sama dengan perjalanan satu bulan. Hal ini jelas jauh lebih baik dari kuda.
*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnul Mugirah, dari Humaid ibnu Hilal, dari Abu Qatadah dan Abud Dahma yang keduanya sering melakukan perjalanan ke Baitullah. Keduanya mengatakan bahwa kami mendatangi seorang lelaki Badui, lalu lelaki Badui itu berkata kepada kami bahwa Rasulullahﷺ pernah memegang tangannya, kemudian mengajarinya apa yang telah diajarkan oleh Allah kepadanya. Lalu beliauﷺ bersabda:
اِنَّكَ لَا تَدَعُ شَيْئًا اتِّقَاءَ اللّٰهِ عَزَّ وَجَلَّ اِلَّا اَعْطَاكَ اللّٰهُ خَيْرًا مِنْهُ
( "Sesungguhnya kamu tidak sekali-kali meninggalkan sesuatu karena takut kepada Allah, melainkan Allahﷻ akan memberimu (sebagai gantinya) hal yang lebih baik dari itu. )