بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ ﴿٣٤﴾
wa mā ja'alnā libasyarim ming qablikal-khuld, a fā im mitta fa humul-khālidụn
Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?
Tafsir Surah Al-Anbiya Ayat: 34
Allahﷻ berfirman:
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ
( Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). ) (Al-Anbiya, 21:34)
Yaitu di dunia ini, bahkan: "Semua yang ada di bumi itu akan binasa, dan tetap kekal Zat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman, 55:26-55:27)
*Sebagian ulama menyimpulkan dalil dari ayat ini, bahwa Khidir telah wafat dan tidak hidup sampai sekarang, karena dia adalah seorang manusia, baik ia sebagai seorang wali, atau seorang nabi atau seorang rasul, sebab Allahﷻ telah berfirman: ( Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu (Muhammad). ) (Al-Anbiya, 21:34)
Adapun firman Allahﷻ:
اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ
( maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? ) (Al-Anbiya, 21:34)
Yakni mereka berharap dapat hidup sesudah kamu. Tidak akan terjadi hal seperti ini, melainkan semuanya pasti mati. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
( Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. ) (Al-Anbiya, 21:35)