بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِۚ ﴿٣٧﴾
fa iżansyaqqatis-samā`u fa kānat wardatang kad-dihān
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilauan) minyak.
Tafsir Surah Ar-Rahman Ayat: 37
Firman Allahﷻ:
فَاِذَا انْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ
( Maka apabila langit telah terbelah. ) (Ar-Rahman, 55:37)
Yakni kelak di hari kiamat, seperti yang ditunjukkan oleh ayat-ayat sebelumnya dan yang sesudahnya dalam surat ini, juga ayat-ayat lainnya yang semakna, misalnya firman-Nya:
وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌ
( dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi lemah. ) (Al-Haqqah, 69:16)
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاۤءُ بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلٰۤىِٕكَةُ تَنْزِيْلًا
( Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang. ) (Al-Furqan, 25:25)
Dan firman Allahﷻ:
اِذَا السَّمَاۤءُ انْشَقَّتْ. وَاَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
( Apabila langit terbelah dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya langit itu patuh. ) (Al-Insyiqaq, 84:1-84:2)
Adapun firman Allahﷻ:
فَكَانَتْ وَرْدَةً كَالدِّهَانِ
( dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. ) (Ar-Rahman, 55:37)
Yaitu lebur sebagaimana leburnya emas dan perak dalam penuangannya, dan berwarna-warni sebagaimana warna-warni obat celup; maka adakalanya berwarna merah, adakalanya kuning, adakalanya hijau, dan adakalanya biru. Demikian itu terjadi karena kerasnya azab dan dahsyatnya kejadian hari kiamat yang sangat besar.
*Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Abdul Malik, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Abus Sahba, telah menceritakan kepada kami Naff alias Abu Galib Al-Bahili, telah menceritakan kepada kami Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:
يُبْعَثُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ وَالسَّمَاءُ تَطِشُّ عَلَيْهِمْ
( "Manusia kelak dibangkitkan pada hari kiamat, sedangkan langit berjatuhan menimpa mereka bagaikan hujan gerimis. )
*Al-Jauhari mengatakan bahwa ATH-THASYSYU artinya hujan gerimis.
*Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. (Ar-Rahman, 55:37) Yakni seperti kulit yang berwarna merah.
*Abu Kadinah telah meriwayatkan dari Qabus, dari ayahnya, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: ( dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. ) (Ar-Rahman, 55:37) Yaitu seperti warna kulit kuda yang merah.
*Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah warnanya berubah.
*Abu Saleh mengatakan bahwa pada mulanya seperti kuda yang berwarna merah, sesudah itu kelihatan mengilap seperti kilapan minyak.
*Imam Al-Bagawi dan lain-lainnya menceritakan bahwa bunga mawar jika musim semi berwarna kuning dan musim dingin berwarna merah, jika dinginnya terlalu ekstrim berubah warnanya.
*Al-Hasan Al-Basri mengatakan, bahwa bunga mawar itu beragam warnanya.
*As-Saddi mengatakan, bahwa bunga mawar itu warnanya ada yang seperti merah beghal, ada pula seperti minyak yang mendidih.
*Mujahid mengatakan bahwa ad-dihan artinya seperti warna minyak yang mengilap.
*Ata Al-Khurrasani mengatakan seperti warna minyak mawar yang merah kekuning-kuningan.
*Qatadah mengatakan bahwa warna langit sekarang adalah biru, dan pada hari itu warnanya berubah menjadi kemerah-merahan, yaitu di hari langit menjadi beraneka ragam warnanya.
*Abul Jauza mengatakan warnanya sebening warna minyak.
*Ibnu Juraij mengatakan bahwa langit di hari itu seperti minyak yang mencair, karena terkena panasnya neraka Jahanam.