Tafsir Al-Qur'an Surah Az-Zumar Ayat 4

Tafsir Al-Qur'an Surah Az-Zumar Ayat 4

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


لَوْ اَرَادَ اللّٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ ۙ سُبْحٰنَهٗ ۗهُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ ﴿٤

lau arādallāhu ay yattakhiża waladal laṣṭafā mimmā yakhluqu mā yasyā`u sub-ḥānah, huwallāhul-wāḥidul-qahhār

Sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang Dia kehendaki dari apa yang telah diciptakan-Nya. Mahasuci Dia. Dialah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Az-Zumar Ayat: 4
*Kemudian Allahﷻ menjelaskan bahwa Dia tidak beranak, tidak seperti apa yang dikira oleh orang-orang yang bodoh dari kalangan kaum musyrik yang mengira bahwa malaikat-malaikat itu adalah anak-anak perempuan Allah, juga tidak seperti yang diduga oleh orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani terhadap Uzair dan Isa. Untuk itu Allahﷻ berfirman:

لَوْ اَرَادَ اللّٰهُ اَنْ يَّتَّخِذَ وَلَدًا لَّاصْطَفٰى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاۤءُ
( Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya. ) (Az-Zumar, 39:4)

Yakni tentulah kejadiannya berbeda dengan apa yang diduga oleh mereka. Hal ini semata-mata syarat yang tidak mengharuskan kejadiannya dan tidak pula membolehkannya, bahkan merupakan suatu hal yang mustahil. Dan sesungguhnya tujuan utama dari ungkapan ini hanyalah semata-mata menggambarkan tentang kebodohan mereka dalam dakwaan dan perkiraannya, seperti yang diungkapkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

لَوْ اَرَدْنَآ اَنْ نَّتَّخِذَ لَهْوًا لَّاتَّخَذْنٰهُ مِنْ لَّدُنَّآ اِنْ كُنَّا فٰعِلِيْنَ
( Sekiranya Kami hendak membuat suatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah kami telah melakukannya). ) (Al-Anbiya, 21:17)

Dan firman Allahﷻ:

قُلْ اِنْ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ وَلَدٌ فَاَنَا۠ اَوَّلُ الْعٰبِدِيْنَ
( Katakanlah, "Jika benar Tuhan Yang Maha Pemurah mempunyai anak, maka akulah (Muhammad) orang yang mula-mula memuliakan (anak itu). ) (Az-Zukhruf, 43:81)

*Semua ini termasuk ke dalam ungkapan syarat, dan diperbolehkan menggantungkan syarat dengan hal yang mustahil karena tujuan tertentu dari si pembicara.

*******
Firman Allahﷻ:

سُبْحٰنَهٗ هُوَ اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
( Mahasuci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. ) (Az-Zumar, 39:4)

Yakni Mahatinggi lagi Mahasuci bila dikatakan Allah mempunyai anak, karena sesungguhnya Dia Maha Esa, Tuhan Yang Satu lagi Tunggal, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, segala sesuatu merupakan hambaNya dan berhajat kepada-Nya, sedangkan Dia Mahakaya dari yang lainNya. Segala sesuatu kalah, tunduk, dan hina di hadapan-Nya serta patuh kepada-Nya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang zalim lagi ingkar dengan ketinggian yang setinggi-tingginya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar