Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 45

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Furqan Ayat 45

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّۚ وَلَوْ شَاۤءَ لَجَعَلَهٗ سَاكِنًاۚ ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا ۙ ﴿٤٥

a lam tara ilā rabbika kaifa maddaẓ-ẓill, walau syā`a laja'alahụ sākinā, ṡumma ja'alnasy-syamsa 'alaihi dalīlā

Tidakkah engkau memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang; dan sekiranya Dia menghendaki, niscaya Dia jadikannya (bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk,


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Furqan Ayat: 45
*Mulai dari bagian ini Allahﷻ menjelaskan dalil-dalil yang menunjukkan keberadaan dan kekuasaan-Nya yang sempurna, bahwa Dialah yang menciptakan segala sesuatu yang beraneka ragam lagi kontradiksi itu. Untuk itu Allahﷻ berfirman:

اَلَمْ تَرَ اِلٰى رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ
( Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan bayang-bayang? ) (Al-Furqan, 25:45)

*Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Abul Aliyah, Abu Malik, Masruq, Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, An-Nakha'i, Ad-Dahhak, Al-Hasan, dan Qatadah telah mengatakan bahwa hal itu terjadi di antara terbitnya fajar sampai dengan terbitnya matahari.

وَلَوْ شَاۤءَ لَجَعَلَهٗ سَاكِنًا
( dan kalau Dia menghendaki, niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu. ) (Al-Furqan, 25:45)

Yaitu tetap dan tidak hilang, seperti yang disebutkan oleh Allahﷻ dalam ayat lain melalui firman-Nya:

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ جَعَلَ اللّٰهُ عَلَيْكُمُ الَّيْلَ سَرْمَدًا اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ
( Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, ) (Al-Qasas, 28:71)

Adapun firman Allahﷻ:

ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيْلًا
( kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu. ) (Al-Furqan, 25:45)

Artinya, seandainya matahari tidak terbit atas bayang-bayang itu, tentulah bayang-bayang tidak akan ada; karena sesungguhnya sesuatu itu tidak dikenal melainkan melalui lawannya. Qatadah dan As-Saddi mengatakan bahwa matahari sebagai petunjuk yang mengiringi dan mengikutinya hingga sinar matahari berada di atasnya.


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar