Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anfal Ayat 45

Tafsir Al-Qur'an Surah Al-Anfal Ayat 45

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ ﴿٤٥

yā ayyuhallażīna āmanū iżā laqītum fi`atan faṡbutụ ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu bertemu pasukan (musuh), maka berteguh hatilah dan sebutlah (nama) Allah banyak-banyak (berzikir dan berdoa) agar kamu beruntung.


Tafsir Ibnu Katsir

Tafsir Surah Al-Anfal Ayat: 45
*Allah mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman etika menghadapi musuh dan keberanian dalam berperang melawan musuh di medan perang. Untuk itu, Allahﷻ berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا لَقِيْتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوْا
( Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kalian. ) (Al-Anfal, 8:45)

*Ditetapkan di dalam kitab Sahihain, dari Abdullah ibnu Abu Aufa. Bahwa Rasulullahﷺ di hari-hari beliau menunggu musuh. Bilamana suasana memasuki petang hari beliau berdiri di hadapan mereka dan bersabda:

يَا اَيُّهَا النَّاسُ لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْاَلُوا اللّٰهَ الْعَافِيَةَ فَاِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاصْبِرُوْا وَاعْلَمُوْا اَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوْفِ
( "Hai manusia, janganlah kalian berharap untuk bersua dengan musuh, tetapi mohonlah keselamatan kepada Allah. Dan apabila kalian bersua dengan musuh, hadapilah dengan sabar (keteguhan hati), dan ketahuilah bahwa surga itu terletak di bawah naungan pedang (senjata). )

Kemudian Nabiﷺ berdoa:

اللهم مُنْزِلَ الْكِتٰبِ وَمُجْرِيَّ السَّحَابِ وَهَازِمَ الْاَحْزَابِ اِهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ
( Ya Allah, wahai Yang menurunkan Al-Kitab (Al-Qur'an), Yang menggiring awan, Yang mengalahkan golongan-golongan bersekutu, kalahkanlah mereka dan tolonglah kami dalam menghadapi mereka. )

*Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Sufyan As-Sauri, dari Abdur Rahman ibnu Ziyad, dari Abdullah ibnu Yazid, dari Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa Rasulullahﷺ pernah bersabda:

لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَاسْاَلُوا اللّٰهَ الْعَافِيَةَ فَاِذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاثْبُتُوْا وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فَاِنْ اَجْلَبُوْا وَضَجُّوْا فَعَلَيْكُمْ بِالصَّمْتِ
( "Janganlah kalian mengharapkan untuk bersua dengan musuh, tetapi mohonlah keselamatan kepada Allah; dan apabila kalian bersua dengan mereka, maka hadapilah dengan hati yang teguh dan berzikirlah kepada Allah. Dari jika mereka gaduh dan berteriak-teriak maka kalian harus tetap diam. )

*Al-Hafiz Abu Qasim At-Tabrani mengatakan telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Hasyim Al-Bagawi, telah menceritakan kepada kami Umayyah Ibnu Bustam, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Sabit Ibnu Zaid, dari seorang lelaki dari Zaid ibnu Arqam, dari Nabiﷺ secara marfu', bahwa Nabiﷺ pernah bersabda:

اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الصَّمْتَ عِنْدَ ثَلَاثٍ: عِنْدَ تِلَاوَةِ الْقُرْاٰنِ وَعِنْدَ الزَّحْفِ وَعِنْدَ الْجَنَازَةِ
( "Sesungguhnya Allah menyukai diam dalam tiga perkara, yaitu di saat pembacaan Al-Qur'an di saat bertempur di medan perang, dan di saat menghadiri jenazah. )

*Di dalam hadis marfu' lainnya disebutkaa bahwa Allahﷻ telah berfirman

اِنَّ عَبْدِيْ كُلَّ عَبْدِيَ الَّذِيْ يَذْكُرُنِيْ وَهُوَ مُنَاجِزٌ قِرْنَهُ
( "Sesungguhnya hamba-Ku yang sebenarnya ialah seseorang yang selalu ingat kepada-Ku di saat dia sedang memukulkan senjata. )

*Dengan kata lain, keadaannya yang demikian tidak membuatnya lupa untuk berzikir, berdoa, dan meminta pertolongan kepada Allahﷻ

*Sa'id ibnu Abu Arubah telah meriwayatkan dari Qatadah sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa Allah telah memfardukan berzikir kepada-Nya dalam keadaan sibuk yang bagaimanapun, sekalipun sedang dalam keadaan memukulkan pedang di medan perang.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdah ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Ibnul Mubarak, dari Ibnu Juraij, dari Ata yang mengatakan bahwa diwajibkan diam dan berzikir kepada Allah di saat menghadapi peperangan di medan pertempuran. Kemudian Ata membacakan ayat ini. Ibnu Juraij berkata, "Bolehkah mereka mengeraskan suara zikirnya? Ata menjawab. "Ya.

*Ibnu Abu Hatim mengatakan pula telah menceritakan kepadaku Yunus ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnu Abbas dari Yazid ibnu Fauzar, dari Ka'b Al-Ahbar yang mengatakan bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih disukai oleh Allah selain membaca Al-Qur'an dan zikir. Seandainya tidak ada hal tersebut, niscaya Dia tidak memerintahkan manusia untuk mengerjakan salat dan berjihad. Tidakkah kalian melihat bahwa Dia memerintahkan manusia untuk berzikir dalam keadaan perang sekalipun, seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya: ( Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kalian dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya, agar kalian beruntung. ) (Al-Anfal, 8:45)


Tafsir Jalalain  Tafsir Muyassar