بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰىۚ ﴿٩﴾
fa kāna qāba qausaini au adnā
sehingga jaraknya (sekitar) dua busur panah atau lebih dekat (lagi).
Tafsir Surah An-Najm Ayat: 9
( 9-10. ) Firman Allahﷻ:
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ
( maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah ) (An-Najm, 53:9)
Yakni maka Jibril mendekat kepada Muhammad ketika turun menemuinya di bumi, hingga jarak antara dia dan Muhammadﷺ sama dengan dua ujung busur panah bila dibentangkan. Demikianlah menurut Mujahid dan Qatadah. Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud ialah jarak antara tali busur panah dengan busurnya.
*******
Firman Allahﷻ:
اَوْ اَدْنٰى
( atau lebih dekat (lagi). ) (An-Najm, 53:9)
*Dalam pembahasan yang lalu telah disebutkan bahwa ungkapan ini menurut istilah bahasa digunakan untuk menguatkan subjek berita, tetapi bukan menunjukkan hal yang lebih daripadanya. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
ثُمَّ قَسَتْ قُلُوْبُكُمْ مِّنْ بَعْدِ ذٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ اَوْ اَشَدُّ قَسْوَةً
( Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. ) (Al-Baqarah, 2:74)
Yakni hatinya itu menjadi sekeras batu (tidak lunak), atau bahkan lebih keras lagi daripadanya. Hal yang senada disebutkan dalam ayat lainnya lagi melalui firman-Nya:
يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً
( mereka takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat daripada itu takutnya. ) (An-Nisa, 4:77)
Dan firman Allahﷻ:
وَاَرْسَلْنٰهُ اِلٰى مِائَةِ اَلْفٍ اَوْ يَزِيْدُوْنَ
( Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. ) (Ash-Shaffat, 37:147)
Yakni jumlah mereka tidak kurang dari seratus ribu orang, bahkan sesungguhnya jumlah mereka adalah seratus ribu orang atau lebih. Ini merupakan pengukuhan dari jumlah subjek berita, bukan menunjukkan pengertian ragu atau bimbang, karena hal tersebut mustahil dalam masalah ini. Demikian pula pengertian surat ini, yaitu:
فَكَانَ قَابَ قَوْسَيْنِ اَوْ اَدْنٰى
( maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). ) (An-Najm, 53:9)
*Apa yang telah kami katakan -bahwa orang yang mendekat kepada Nabiﷺ ini sedekat itu adalah Jibril- berdasarkan pendapat Aisyah, Ibnu Mas'ud, Abu Dzar, dan Abu Hurairah, seperti yang akan kami kemukakan hadis-hadis mereka sesudah ini.
*Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam kitab sahihnya dari Ibnu Abbas. Dia telah mengatakan bahwa Muhammadﷺ melihat Tuhannya dengan pandangan hatinya sebanyak dua kali, dan ia menganggap bahwa apa yang disebutkan dalam ayat ini merupakan salah satunya.
*Di dalam hadis Syarik ibnu Abu Namir, dari Anas£ sehubungan dengan kisah Isra, disebutkan bahwa kemudian mendekatlah Tuhan Yang Mahaperkasa, Tuhan Yang Mahaagung, dan bertambah dekat lagi. Karena itu, banyak ulama yang membicarakan makna hadis ini, dan mereka menyebutkan banyak hal yang garib mengenainya. Tetapi jika memang benar, maka takwil kejadiannya adalah di lain waktu dan merupakan kisah yang lain, bukan tafsir dari ayat ini. Karena sesungguhnya kejadian yang disebutkan dalam ayat ini adalah ketika Rasulullahﷺ berada di bumi di malam Isra. Untuk itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
وَلَقَدْ رَاٰهُ نَزْلَةً اُخْرٰى. عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهٰى
( Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. ) (An-Najm, 53:13-53:14)
*Kisah dalam ayat ini di malam Isra, sedangkan yang pertama terjadi di bumi.
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdul Malik ibnu Abusy Syawarib, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid ibnu Ziyad, telah menceritakan kepada kami Sulaiman Asy-Syaibani, telah menceritakan kepada kami Zurr ibnu Hubaisy yang mengatakan bahwa Abdullah ibnu Mas'ud telah meriwayatkan sehubungan dengan firman-Nya: ( maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). ) (An-Najm, 53:9) bahwa Rasulullahﷺ telah bersabda: "Aku telah melihat Malaikat Jibril yang memiliki enam ratus sayap.
*Ibnu Wahb mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah, dari Abul Aswad, dari Urwah, dari Aisyah¥ yang mengatakan bahwa awal kejadian yang dialami oleh Rasulullahﷺ ialah beliau melihat Jibril dalam mimpinya di Ajyad. Kemudian beliauﷺ keluar untuk suatu keperluan, maka Jibril menyerunya, "Hai Muhammad, hai Muhammad! Nabiﷺ menoleh ke arah kanan dan kiri sebanyak tiga kali, ternyata ia tidak menjumpai seorang manusia pun. Lalu beliau menengadahkan pandangannya ke langit, tiba-tiba ia melihat Jibril yang melipat salah satu kakinya ke yang lainnya berada di ufuk langit. Jibril berseru, "Hai Muhammad! Nabiﷺ berkata, "Jibril, sedangkan Jibril berusaha menenangkannya, tetapi Nabiﷺ lari ketakutan dan bergabung dengan banyak orang, setelah itu ia melihat ke atas lagi dan ternyata tidak melihatnya lagi. Lalu keluar dari kumpulan orang-orang, dan kembali memandang ke langit. Ternyata ia melihatnya kembali, maka Nabiﷺ bergabung lagi dengan orang banyak dan tidak lagi ia melihat sesuatu pun. Tetapi bila ia keluar dari kumpulan orang-orang, maka ia melihatnya kembali. Hal inilah yang dimaksudkan oleh firman Allahﷻ: ( Demi bintang ketika terbenam. ) (An-Najm, 53:1) sampai dengan firman-Nya: ( Kemudian dia mendekat, lalu bertambah dekat lagi. ) (An-Najm, 53:8) Yakni Jibril mendekat kepada Nabi Muhammadﷺ ( maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi. ) (An-Najm, 53:9)
*Mereka mengatakan bahwa al-qab adalah separo jari, sebagian dari mereka mengatakan bahwa al-qab adalah dua hasta alias sama dengan dua ujung busur panah. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abu Hatim melalui hadis Ibnu Wahb.
*Dalam hadis Az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Jabir disebutkan hal yang menguatkannya.
*Imam Bukhari telah meriwayatkan dari Talq ibnu Ganam, dari Zaidah, dari Asy-Syaibani yang mengatakan bahwa aku pernah bertanya kepada Zurr tentang firman Allahﷻ: ( maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). Lalu ia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. ) (An-Najm, 53:9-53:10) Lalu ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah, bahwa Muhammadﷺ melihat Jibril dalam rupa aslinya memiliki enam ratus buah sayap.
*Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Bazr Al-Bagdadi, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Mansur, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Abdur Rahman ibnu Yazid, dari Abdullah sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihatnya. ) (An-Najm, 53:11) Bahwa Rasulullahﷺ telah melihat rupa asli Malaikat Jibril yang menyandang dua lapis pakaian rafraf, tubuhnya memenuhi cakrawala yang ada antara langit dan bumi.
*Berdasarkan pengertian di atas, berarti firman Allahﷻ:
فَاَوْحٰٓى اِلٰى عَبْدِهٖ مَآ اَوْحٰى
( Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. ) (An-Najm, 53:10) artinya 'lalu Jibril menyampaikan wahyu kepada hamba Allah Muhammadﷺ apa yang telah diwahyukan Allah kepadanya'. Atau 'lalu Allah mewahyukan kepada hamba-Nya Muhammad apa yang Dia wahyukan kepadanya melalui Malaikat Jibril'. Kedua makna ini dibenarkan.
*Telah diriwayatkan dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: ( Lalu dia menyampaikan kepada hamba-Nya (Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan. ) (An-Najm, 53:10) bahwa Allah menurunkan wahyu kepadanya firman Allahﷻ: ( Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim. ) (Adh-Dhuha, 93:6) sampai dengan firman-Nya: ( Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu. ) (Asy Syarh, 94:4)
*Sedangkan menurut lainnya, yang diwahyukan Allah kepadanya adalah bahwa surga itu diharamkan atas para nabi sebelum kamu memasukinya, juga diharamkan atas semua umat sebelum umatmu memasukinya.