Bismillah....
Jangan Berburuk Sangka kepada Pengurus Masjid
Membangun Keterhubungan dalam Komunitas
Masjid merupakan pusat spiritual dan sosial bagi umat Islam, tempat di mana umat berkumpul untuk beribadah, belajar, dan berinteraksi dengan sesama. Di balik keberlangsungan kegiatan masjid, terdapat pengurus masjid yang bekerja keras tanpa pamrih untuk memastikan segala sesuatunya berjalan dengan baik. Sayangnya, seringkali kita mendengar adanya kritik atau buruk sangka terhadap pengurus masjid, termasuk pandangan bahwa masjid semakin berorientasikan keuntungan atau komersil. Pandangan ini, yaitu "kesan masjid bukan beramal malah cari komersil," sering kali menyebabkan kesalahfahaman, sikap skeptis atau tidak suka kepada individu yang menguruskan institusi ini. Mengapa hal ini bisa terjadi, dan bagaimana seharusnya kita bersikap?
Memahami Tugas Pengurus Masjid
Pengurus masjid memiliki tanggung jawab yang besar. Mereka bukan hanya mengelola administrasi masjid, tetapi juga menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan pendidikan. Dari mengatur jadwal shalat, mengelola dana masjid, hingga mengadakan kajian atau pengajian, peran mereka sangat krusial dalam menjaga kelangsungan masjid sebagai pusat aktivitas komunitas.
Mereka biasanya adalah orang-orang yang rela mengorbankan waktu dan tenaga demi kebaikan bersama. Di balik layar, banyak pengurus masjid yang bekerja tanpa guru-guru, mengorbankan waktu pribadi dan keluarga mereka demi menjadikan masjid sebagai tempat yang nyaman bagi semua orang.
Kurangnya Pemahaman dan Komunikasi
Seringkali, buruk sangka muncul akibat kurangnya pemahaman dan komunikasi antara pengurus masjid dan jamaah. Ketidakjelasan dalam pengelolaan dana, pilihan kebijakan, atau keputusan tertentu bisa menimbulkan kecurigaan di kalangan umat. Hal ini bisa diperburuk dengan minimnya transparansi dari pengurus masjid dalam menyampaikan informasi kepada jamaah.
Untuk itu, sangat penting bagi pengurus masjid untuk menjalin komunikasi yang baik dengan umat. Melakukan pertemuan rutin, menginformasikan keuangan masjid, atau memberikan penjelasan mengenai keputusan yang diambil dapat mendorong pemahaman dan mengurangi potensi prasangka buruk.
Menghindari Sikap Buruk Sangka
Sikap buruk sangka tidak hanya merugikan pengurus masjid, tetapi juga seluruh komunitas. Ketika kita mulai berburuk sangka, maka kita akan terjebak dalam perasaan curiga dan skeptis yang dapat merusak keharmonisan. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghindari buruk sangka:
Menyadari Pentingnya Solidaritas
Komunitas masjid seharusnya menjadi contoh dalam menjaga persatuan dan harmonisasi. Sebagai jamaah, kita perlu menyadari bahwa pengurus masjid adalah bagian dari kita dan memiliki tujuan yang sama: menciptakan lingkungan yang baik untuk beribadah dan berkegiatan. Dalam membangun masjid, diperlukan kebersamaan dan solidaritas dari semua pihak.
Dalam kesimpulannya, mari kita hindari buruk sangka terhadap pengurus masjid dan menggantinya dengan sikap saling mendukung dan berkolaborasi. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan komunitas yang lebih baik, penuh kasih sayang, dan saling menghargai. Marilah kita bersatu demi kemajuan dan kebaikan bersama.