Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٦٩٦: أَخْبَرَنَا عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ: أَخْبَرَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ أَبُو الرَّبِيعِ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، أَنَّ أَبَا الزُّبَيْرَ أَخْبَرَهُ، أَنَّ عَلِيًّا الأَسَدِيَّ أَخْبَرَهُ، أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ عَلَّمَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا اسْتَوَى عَلَى بَعِيرِهِ خَارِجًا إِلَى سَفَرٍ كَبَّرَ ثَلاَثًا، وَقَالَ: سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الأَهْلِ وَالْمَالِ وَالْوَلَدِ، فَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ، وَزَادَ فِيهِنَّ: آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ.
Shahih Ibnu Hibban 2696: Umar bin Muhammad Al Hamadani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Sulaiman bin Daud Abu651 Rabi mengabarkan kepada kami, Ibnu Wahab menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, bahwa Abu Zubair mengabarkan kepadanya, sesungguhnya Ali Al Asadi mengabarkan kepadanya bahwa Abdullah bin Umar memberitahukan kepadanya, bahwa Rasulullah jika telah berada di atas kendaraannya untuk melakukan perjalanan, beliau bertakbir tiga kali dan berkata, "Subhaanalladzi sakhkhara lana hadzaa wama kunnaa lahuu muqriniin' (Az-Zukhruf ayat 14) (Maha Suci Allah yang menundukkan kendaraan ini kepada kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu). "Allahumma inna nas'aluka fi safarinaa hadzal birra wattaqwa, wa minal amali maa tardha, allahumma hawwin alaina safarana hadza, wathwi annaa bu'dahu, allahumma antasshaahibu fissafari, wal khalifatu fil ahli, allahumma inni a'udzu bika min wa'tsaa'issafari wa ka'aabatil manzhar, wa suu'il munqalabi fil ahli wal maali wal waladi" (Ya Allah, aku memohon ke pada-Mu dari perjalananku ini kebaikan dan ketakwaan, serta dari amal yang Engkau ridhai. Ya Allah, mudahkan perjalanan kami ini dan dekatkan jaraknya. Ya Allah, Engkaulah teman dalam perjalanan dan yang mengurusi keluarga kami. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian pemandangan yang menyedihkan652 dan perbuatan yang jelek dalam harta dan keluarga). Jika beliau kembali, beliau membaca ulang doa tersebut dan menambahkan, "Aayibuuna taa'ibuun aabiduuna lirabbinaa haamiduun (kami kembali dengan bertobat dan beribadah serta selalu memuji Tuhan kami)."653 12:5
Shahih Ibnu Hibban Nomer 2696