Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٧٠٩: أَخْبَرَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ إِسْمَاعِيلَ، قَالَ: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الإِسْكَنْدَرَانِيُّ، عَنْ عَمْرِو بْنِ أَبِي عَمْرٍو، عَنِ الْمُطَّلِبِ، عَنْ أَبِي مُوسَى: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ أَحَبَّ دُنْيَاهُ، أَضَرَّ بِآخِرَتِهِ، وَمَنْ أَحَبَّ آخِرَتَهُ أَضَرَّ بِدُنْيَاهُ، فَآثِرُوا مَا يَبْقَى عَلَى مَا يَفْنَى.
Shahih Ibnu Hibban 709: Ishaq bin Ibrahim bin Ismail mengabarkan kepada kami, ia berkata, Qutaibah bin Sa id menceritakan kepada kami, ia berkata, Ya’qub bin Abdur-rahman Al Iskandari menceritakan kepada kami, dari Amar bin Abu Amar, dari Al Muthallib, dari Abu Musa, bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mencintai dunianya, maka ia telah membahayakan urusan akhiratnya. Dan, barangsiapa yang mencintai akhiratnya, maka ia telah membahayakan urusan dunianya. Maka ambillah keputusan (dengan mempertimbangkan) sesuatu yang kekal atas sesuatu yang fana. ” 528 3: 66
Shahih Ibnu Hibban Nomer 709