Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ٢٧٠: نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، نا الْأَعْمَشُ، عَنْ شَقِيقٍ قَالَ: كُنْتُ جَالِسًا مَعَ عَبْدِ اللَّهِ، وَأَبِي مُوسَى، فَقَالَ أَبُو مُوسَى: يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَرَأَيْتَ لَوْ أَنَّ رَجُلًا أَجْنَبَ فَلَمْ يَجِدِ الْمَاءَ شَهْرًا يَتَيَمَّمُ؟ فَقَالَ عَبْدُ اللَّهِ: لَا يَتَيَمَّمُ، فَقَالَ أَبُو مُوسَى: أَلَمْ تَسْمَعْ قَوْلَ عَمَّارٍ لِعُمَرَ: بَعَثَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَاجَةٍ فَأَجْنَبْتُ فَلَمْ أَجِدِ الْمَاءَ، فَتَمَرَّغْتُ فِي الصَّعِيدِ كَمَا تَمَرَّغُ الدَّابَّةُ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّمَا كَانَ يَكْفِيكَ أَنْ تَضْرِبَ بِكَفَّيْكَ عَلَى الْأَرْضِ، ثُمَّ تَمْسَحَهُمَا، ثُمَّ تَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَكَ وَكَفَّيْكَ» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: " فَقَوْلُهُ فِي هَذَا الْخَبَرِ: ثُمَّ تَمْسَحَهُمَا هُوَ النَّفْضُ بِعَيْنِهِ وَهُوَ مَسْحُ إِحْدَى الرَّاحَتَيْنِ بِالْأُخْرَى لِيَنْفُضَ مَا عَلَيْهِمَا مِنَ التُّرَابِ "
Shahih Ibnu Khuzaimah 270: Yusuf bin Musa mengabarkan kepada kami, Abu Muawiyah mengabarkan kepada kami, Al ‘Amasy dari Syaqiq telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Suatu saat aku sedang duduk bersama Abdullah dan Abu Musa. Abu Musa berkata, ‘Wahai Abu Abdurrahman bagaimana pendapatmu apabila seseorang sedang dalam keadaan junub, sementara ia tidak menjumpai air selama satu bulan, apakah ia boleh bertayamum?’ Abdullah berkata, ‘Ia tidak boleh bertayamum.’ Abu Musa berkata, ‘Apakah kamu tidak mendengar ucapan Ammar kepada Umar; Rasulullah pernah mengutus diriku untuk suatu kepentingan, lalu aku mengalami junub sementara aku tidak menemukan air, lalu aku berguling-guling di atas permukaan tanah sebagaimana binatang melata berguling-guling. Aku mengemukakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, “Cukup bagimu memukulkan kedua telapak tanganmu di atas tanah, kemudian engkau mengusapnya dan mengusap wajah serta kedua telapak tanganmu dengan kedua tangan tersebut!” 386 Abu Bakar berkata, “Sabda nabi, ‘Kemudian engkau mengusapnya’ adalah mengibaskan debu itu sendiri. Dalam arti saling mengusap kedua telapak tangan agar debu yang berada di atas tangan terkibas.”
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 270