Muhammad bin Ishaq Abu Bakar bin Khuzaimah an Naisabury
صحيح ابن خزيمة ٤٧٥: نا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى الصَّنْعَانِيُّ، نا يَزِيدُ يَعْنِي ابْنَ زُرَيْعٍ، نا سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَا بَالُ أَقْوَامٍ يَرْفَعُونَ أَبْصَارَهُمْ إِلَى السَّمَاءِ فِي صَلَاتِهِمْ» ، فَاشْتَدَّ قَوْلُهُ فِي ذَلِكَ حَتَّى قَالَ: «لَيَنْتَهُنَّ عَنْ ذَلِكَ أَوْ لَتُخْطَفَنَّ أَبْصَارُهُمْ»
Shahih Ibnu Khuzaimah 475: Muhammad bin Abdul Ala Ash-Shan’ani mengabarkan kepada kami (65-alif) Yazid mengabarkan kepada kami —ia adalah ibnu Zurai— Said mengabarkan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas bin Malik, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Mengapa orang-orang meninggikan pandangan mereka ke langit saat dalam shalat mereka?” lebih keras lagi larangan Rasulullah, seperti yang terdapat pada sabdanya, “Seseorang harus mengakhiri hal ini atau penglihatan mereka dibutakan —oleh Allah—. 607 608
Shahih Ibnu Khuzaimah Nomer 475