Muwatha' Malik

الحج

Kitab Haji

العمل في الهدي إذا عطب أو ضل
Jika hewan sembelihan akan celaka atau hilang

موطأ مالك ٧٥٧: حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ صَاحِبَ هَدْيِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ أَصْنَعُ بِمَا عَطِبَ مِنْ الْهَدْيِ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ بَدَنَةٍ عَطِبَتْ مِنْ الْهَدْيِ فَانْحَرْهَا ثُمَّ أَلْقِ قِلَادَتَهَا فِي دَمِهَا ثُمَّ خَلِّ بَيْنَهَا وَبَيْنَ النَّاسِ يَأْكُلُونَهَا

Muwatha' Malik 757: Telah menceritakan kepadaku Yahya dari Malik dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya berkata: "Pembawa binatang hadyu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata: "Wahai Rasulullah, apa yang harus saya lakukan terhadap binatang sembelihan yang cacat?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menjawab: "Setiap unta sembelihan yang cacat maka sembelihlah, kemudian lemparkanlah tali pengikatnya ke dalam darahnya. Biarkanlah orang-orang yang memakannya."

Muwatha' Malik Nomer 757