صحيح مسلم ١٠٢٥: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَيَّارِ بْنِ سَلَامَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا بَرْزَةَ يَقُولُا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُبَالِي بَعْضَ تَأْخِيرِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ إِلَى نِصْفِ اللَّيْلِ وَكَانَ لَا يُحِبُّ النَّوْمَ قَبْلَهَا وَلَا الْحَدِيثَ بَعْدَهَا قَالَ شُعْبَةُ ثُمَّ لَقِيتُهُ مَرَّةً أُخْرَى فَقَالَ أَوْ ثُلُثِ اللَّيْلِ
Shahih Muslim 1025: Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Mu'adz telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Sayyar bin Salamah katanya: aku mendengar Abu Barzah berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam tidak mempedulikan untuk mengakhirkan sebagian shalat isya` hingga pertengahan malam, dan beliau tidak menyukai tidur sebelum isya` dan tidak menyukai pembicaraan sesudahnya." Syu'bah mengatakan: "Suatu kali aku menjumpai Sayyar dan ia berkata: "Sepertiga malam."
Shahih Muslim Nomer 1025