المستدرك ٥٦١: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحُسَيْنِ الْقَاضِي، بِمَرْوَ، حَدَّثَنَا الْحَارِثُ بْنُ أَبِي أُسَامَةَ، ثنا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، ثنا أَبُو عَامِرٍ الْخَرَّازُ، عَنْ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِذَا اسْتَجْمَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُوتِرْ، فَإِنَّ اللَّهَ وِتْرٌ يُحِبُّ الْوِتْرَ، أَمَا تَرَى السَّمَاوَاتِ سَبْعًا، وَالْأَرَضِينَ سَبْعًا، وَالطَّوَافَ» وَذَكَرَ أَشْيَاءَ. «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ بِهَذِهِ الْأَلْفَاظِ إِنَّمَا اتَّفَقَا عَلَى» مَنِ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ «فَقَطْ»
Al Mustadrak 561: Abu Al Abbas Abdullah bin Al Husain Al Qadhi menceritakan kepada kami di Marwa, Al Harits bin Abu Usamah menceritakan kepada kami, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Abu Amir Al Kharraz menceritakan kepada kami dari Atha', dari Abu Hurairah, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian beristijmar (ber-istinja dengan batu), maka dia hendaknya melakukannya secara ganjil, karena Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil Tidakkah kalian lihat bahwa langit itu tujuh, bumi itu tujuh, dan thawaf juga tujuh (putaran)?” Beliau lalu menyebutkan beberapa hal. Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkan dengan redaksi ini, dan hanya sepakat pada redaksi, مَنِ اسْتَجْمَرَ فَلْيُوتِرْ "Barangsiapa ber-istijmar, maka dia hendaknya melakukannya secara ganjil"
Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 561