Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ١٢٤: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مَعْشَرٍ بِحَرَّانَ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْعَلاَءِ بْنِ كُرَيْبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الأَجْلَحِ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: الْقُرْآنُ مُشَفَّعٌ، وَمَا حِلٌ مُصَدَّقٌ، مَنْ جَعَلَهُ إِمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: هَذَا خَبَرٌ يُوهِمُ لَفْظُهُ مَنْ جَهِلَ صِنَاعَةَ الْعِلْمِ أَنَّ الْقُرْآنَ مَجْعُولٌ مَرْبُوبٌ، وَلَيْسَ كَذَلِكَ، لَكِنَّ لَفْظَهُ مِمَّا نَقُولُ فِي كُتُبِنَا: إِنَّ الْعَرَبَ فِي لُغَتِهَا تُطْلِقُ اسْمَ الشَّيْءِ عَلَى سَبَبِهِ، كَمَا تُطْلِقُ اسْمَ السَّبَبِ عَلَى الشَّيْءِ، فَلَمَّا كَانَ الْعَمَلُ بِالْقُرْآنِ قَادَ صَاحِبَهُ إِلَى الْجَنَّةِ أُطْلِقَ اسْمُ ذَلِكَ الشَّيْءِ الَّذِي هُوَ الْعَمَلُ بِالْقُرْآنِ عَلَى سَبَبِهِ الَّذِي هُوَ الْقُرْآنُ، لاَ أَنَّ الْقُرْآنَ يَكُونُ مَخْلُوقًا.
Shahih Ibnu Hibban 124: Husain bin Muhammad bin Abu Ma’syar mengabarkan kepada kami di Harran, Muhammad bin Al Ala‘ bin Kuraib menceritakan kepada kami, Abdullah bin AJ Ajlah menceritakan kepada kami dari Al A’masy, daii Abu Sufyan, dan Jabir, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Al Qur’an itu pemberi syafa’at dan pembela yang dipercaya. Siapa yang menjadikannya sebagai pemimpin maka ia akan menuntunnya ke surga, dan Siapa yang meletakkan di balik punggungnya maka ia akan menuntunnya ke neraka.” 1:2 Abu Hatim berkata, “Tekstual khabar ini bagi yang tidak memiliki pengetahuan tentangnya akan dipahami secara keliru karena dikira bahwa Al Qur'an itu dijadikan dan dipelihara, padahal tidak demikian. Tekstual khabar ini sebagaimana yang kami sebutkan dalam berbagai kitab kami, orang-orang Arah dalam bahasanya biasa menyebut nama sesuatu dengan sebabnya dan juga menyebut nama sebab dengan sesuatu. Manakala mengamalkan Al Qur'an dapat menuntun ke surga maka nama hal itu adalah mengamalkan Al Qur'an disebut dengan sebabnya yaitu Al Qur'an, bukan Al Qur'an itu makhluk."
Shahih Ibnu Hibban Nomer 124