Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ١٣٢: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا السَّرِيُّ بْنُ يَحْيَى أَبُو الْهَيْثَمِ وَكَانَ عَاقِلاً، حَدَّثَنَا الْحَسَنُ، عَنِ الأَسْوَدِ بْنِ سَرِيعٍ وَكَانَ شَاعِرًا، وَكَانَ أَوَّلَ مَنْ قَصَّ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ قَالَ: أَفْضَى بِهِمُ الْقَتْلُ إِلَى أَنْ قَتَلُوا الذُّرِّيَّةَ فَبَلَغَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: أَوَلَيْسَ خِيَارُكُمْ أَوْلاَدَ الْمُشْرِكِينَ، مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلاَّ عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ حَتَّى يُعْرِبَ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ. قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: فِي خَبَرِ الأَسْوَدِ بْنِ سَرِيعٍ هَذَا: مَا مِنْ مَوْلُودٍ يُولَدُ إِلاَّ عَلَى فِطْرَةِ الإِسْلاَمِ أَرَادَ بِهِ: الْفِطْرَةَ الَّتِي يَعْتَقِدُهَا أَهْلُ الإِسْلاَمِ الَّتِي ذَكَرْنَاهَا قَبْلُ حَيْثُ أَخْرَجَ الْخَلْقَ مِنْ صُلْبِ آدَمَ، فَإِقْرَارُ الْمَرْءِ بِتِلْكَ الْفِطْرَةِ مِنَ الإِسْلاَمِ، فَنَسْبُ الْفِطْرَةُ إِلَى الإِسْلاَمِ عِنْدَ الاِعْتِقَادِ عَلَى سَبِيلِ الْمُجَاوَرَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 132: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Ibrahim menceritakan kepada kami, As-Sary bin Yahya Abu Al Haitsam-dan dia adalah orang yang cerdas-menceritakan kepada kami, Hasan menceritakan kepada kami dari Al Aswad bin Sari’, penyair dan orang yang pertama kali menceritakan kisah di masjid ini, berkata, “Mereka berperang hingga membunuh anak-anak, berita itu sampai pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda, 'Bukankah anak-anak kaum musyrik adalah yang terbaik dari kalian, tidaklah seorang anak itu melainkan dilahirkan dalam keadaan fitrah hingga ia berbicara, dan kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani dan Majusi 3: 35 Abu Hatim berkata: Dalam riwayat Al Aswad bin Sari’ ini disebutkan; “Tidaklah seeorang anak lahir melainkan lahir dalam keadaan fitrah Islam.” maksudnya adalah fitrah yang diyakini oleh orang-orang Islam yang kami sebutkan sebelumnya pada saat dikeluarkan dalam tulang rusuk Adam AS dan orang pun mengikrarkan bahwa fitrah tersebut berasal dari Islam. Penisbatan fitrah kepada Islam dari segi keyakinan adalah atas dasar persandingan (mujawarah).
Shahih Ibnu Hibban Nomer 132