Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٣٩٦: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، قَالَ: أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ أَبِي وَائِلٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ، أَ يُؤَاخِذُ اللَّهُ أَحَدَنَا بِمَا كَانَ يَعْمَلُ فِي الْجَاهِلِيَّةِ؟ قَالَ: مَنْ أَحْسَنَ فِي الإِسْلاَمِ، لَمْ يُؤَاخَذْ بِمَا عَمِلَ فِي الْجَاهِلِيَّةِ، وَمَنْ أَسَاءَ فِي الإِسْلاَمِ، أُخِذَ بِالأَوَّلِ وَالآخِرِ.
Shahih Ibnu Hibban 396: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan mengabarkan kepada kami, dari Manshur, dari Abu Wa’il, dari Abdullah, ia berkata, Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, apakah Allah SWT akan menyiksa kami terhadap perbuatan-perbuatan buruk yang pernah kami lakukan semasa Jahiliyah dulu? Beliau menjawab, “Barangsiapa yang baik Islamnya, maka ia tidak akan disiksa sebab perbuatan yang pernah ia lakukan selama Jahiliyah dulu. Namun barangsiapa yang Islamnya buruk, maka akan disiksa atas perbuatan yang terdahulu dan yang terakhir. ” 122 3:65
Shahih Ibnu Hibban Nomer 396