المستدرك ٥٨٥: حَدَّثَنَا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ ثنا السَّرِيُّ بْنُ خُزَيْمَةَ، ثنا عُمَرُ بْنُ حَفْصِ بْنِ غِيَاثٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، أَخْبَرَنِي الْوَلِيدُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، أَنَّ عَطَاءً، حَدَّثَهُ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَجُلًا أَجْنَبَ فِي شِتَاءٍ، فَسَأَلَ وَأُمِرَ بِالْغُسْلِ فَاغْتَسَلَ فَمَاتَ، فَذُكِرَ ذَلِكَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ: «مَا لَهُمْ قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ» ثَلَاثًا «قَدْ جَعَلَ اللَّهُ الصَّعِيدَ - أَوِ التَّيَمُّمَ - طَهُورًا» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ فَإِنَّ الْوَلِيدَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ هَذَا ابْنُ أَخِي عَطَاءِ بْنِ أَبِي رَبَاحٍ، وَهُوَ قَلِيلُ الْحَدِيثِ جِدًّا» . وَقَدْ رَوَاهُ الْأَوْزَاعِيُّ، عَنْ عَطَاءٍ وَهُوَ مُخَرَّجٌ بَعْدَ هَذَا. وَلَهُ شَاهِدٌ آخَرُ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ

Al Mustadrak 585: Abu Ja’far Muhammad bin Shalih bin Hani' menceritakan kepada kami, As-Sari bin Khuzaimah menceritakan kepada kami, Umar bin Hafsh bin Ghiyats menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Al Walid bin Ubaidillah bin Abu Rabah mengabarkan kepadaku bahwa Atha' menceritakan kepadanya dari Ibnu Abbas, bahwa seorang laki-laki berada dalam keadaan junub pada musim dingin, lalu dia bertanya dan dia disuruh mandi, maka dia pun mandi, tapi setelah itu dia meninggal. Ketika hal tersebut diberitahukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Mereka telah membunuhnya, maka semoga Allah membunuh mereka (beliau menyebutkannya sebanyak tiga kali). Allah telah menjadikan debu — atau tayamum— itu suci." Hadits ini shahih karena Al Walid bin Ubaidillah merupakan putra dari saudara Atha' bin Abu Rabah. Dia orang yang haditsnya sangat sedikit. Al Auza’i meriwayatkan dari Atha. Haditsnya akan diriwayatkan setelah ini. Hadits ini memiliki syahid lain dari ibnu Abbas.

Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 585