Hadits Shahih Ibnu Hibban

Hadits Shahih Ibnu Hibban

Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani

Biografi Ibnu Hibban


صحيح ابن حبان ٧٦٠: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ وَذَكَرَ ابْنُ سَلْمٍ، آخَرَ مَعَهُ، عَنْ بَكْرِ بْنِ سَوَادَةَ، عَنْ وَفَاءِ بْنِ شُرَيْحٍ الصَّدَفِيِّ، عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، قَالَ‏:‏ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا وَنَحْنُ نَقْتَرِئُ، فَقَالَ‏:‏ الْحَمْدُ لِلَّهِ، كِتَابُ اللهِ وَاحِدٌ، وَفِيكُمُ الأَحْمَرُ، وَفِيكُمُ الأَسْوَدُ، اقْرَؤُوهُ قَبْلَ أَنْ يَقْرَأَهُ أَقْوَامٌ يُقَوِّمُونَهُ كَمَا يُقَوَّمُ أَلْسِنَتُهُمْ، يَتَعَجَّلُ أَحَدُهُمْ أَجْرَهُ وَلاَ يَتَأَجَّلُهُ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ كَذَا وَقَعَ السَّمَاعُ، وَإِنَّمَا هُوَ السَّهْمُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 760: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahb menceritakan kepada kami, dia berkata: Amru bin Al Harits mengabarkan kepadaku -Ibnu Salm menyebutkan periwayat lain selain Amru-, dari Bakr bin Sawadah, dari Wafa' bin Syuraih Ash-Shadafi, dari Sahi bin Sa’ad As-Sa’idi, dia berkata: Suatu hari, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam keluar untuk menemui kami di saat kami sedang membaca (Al Qur'an). Lalu beliau bersabda, “Segala puji bagi Allah SWT, Kitab Allah SWT itu satu, sementara di antara kalian ada orang yang berkulit merah dan ada (pula) yang berkulit hitam! Bacalah Al Qur'an sebelum ia dibaca oleh kaum-kaum yang menaksir harga (memberikan harga) pada Al Qur 'an sebagaimana lidah-lidah mereka54 (biasa) menaksir harga. Salah seorang dari mereka meminta disegerakan ganjarannya55 dan tidak meminta ditangguhkan. 1:78 Abu Hatim RA berkata: Demikianlah lafazh yang diperoleh melalui pendengaran (yaitu dengan lafazh “alsinatuhum”), tetapi sebenarnya yang benar adalah “as-sahmu” (anak panah yang dilepaskan).

Shahih Ibnu Hibban Nomer 760