المستدرك ٣٣٩: أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ جَعْفَرٍ الْقَطِيعِيُّ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ، حَدَّثَنِي أَبِي، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، ثنا شُعْبَةُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنِ ابْنِ لَبِيدٍ الْأَنْصَارِيِّ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «هَذَا أَوَانُ ذَهَابِ الْعِلْمِ» قَالَ شُعْبَةُ - أَوْ قَالَ: «أَوَانُ انْقِطَاعِ الْعِلْمِ» - قَالُوا: كَيْفَهُ وَفِينَا كِتَابُ اللَّهِ تُعَلِّمُهُ أَبْنَاؤُنَا أَبْنَاءَهُمْ؟ قَالَ: «ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ ابْنَ لَبِيدٍ، مَا كُنْتُ أَحْسِبُكَ إِلَّا مِنْ أَعْقِلِ أَهْلِ الْمَدِينَةِ، أَلَيْسَ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى فِيهِمْ كِتَابُ اللَّهِ التَّوْرَاةُ وَالْإِنْجِيلُ لَمْ يَنْتَفِعُوا مِنْهُ بِشَيْءٍ» . «قَدْ ثَبَتَ الْحَدِيثُ بِلَا رَيْبٍ فِيهِ بِرِوَايَةِ زِيَادِ بْنِ لَبِيدٍ بِمِثْلِ هَذَا الْإِسْنَادِ الْوَاضِحِ»
Al Mustadrak 339: Ahmad bin Ja'far Al Qathi'i mengabarkan kepadaku, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami dari Amr bin Murrah, dari Salim bin Abu Al Ja'ad, dari Ibnu Labid Al Anshari, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Ini merupakan saat hilangnya ilmu.” Syu'bah berkata: Atau beliau bersabda, “Saat terputusnya ilmu.” Mereka berkata, “Bagaimana bisa teijadi, sedangkan di tangan kita ada Kitab Allah yang dipelajari oleh anak-anak kami dan anak- anak mereka?” Nabi lalu bersabda, “Celaka kamu, wahai Ibnu Labid, tadinya aku tidak menganggapmu kecuali salah seorang warga Madinah yang paling berakal. Bukankah mereka, orang-orang Yahudi dan Nasrani, mempunyai Kitab Allah berupa Taurat dan Injil, tapi itu tidak bermanfaat bagi mereka?” Hadits ini sah tanpa keraguan lagi dikarenakan riwayat Ziyad bin Labid dengan redaksi yang jelas seperti redaksi ini.
Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 339