المستدرك ٤٥٨: حَدَّثَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، ثنا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ عَفَّانَ، ثنا أَبُو أُسَامَةَ، وَأَخْبَرَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُوسَى، ثنا إِسْمَاعِيلُ بْنُ قُتَيْبَةَ، ثنا أَبُو بَكْرٍ، وَعُثْمَانُ، ابْنَا أَبِي شَيْبَةَ، قَالَا: ثنا أَبُو أُسَامَةَ، وَأَخْبَرَنِي أَبُو الْوَلِيدِ الْفَقِيهُ، ثنا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ شِيرَوَيْهِ، ثنا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَنْبَأَ أَبُو أُسَامَةَ، ثنا الْوَلِيدُ بْنُ كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَعْفَرِ بْنِ الزُّبَيْرِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ: سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عَنِ الْمَاءِ يَكُونُ بِأَرْضِ الْفَلَاةِ وَمَا يَنُوبُهُ مِنَ السِّبَاعِ وَالدَّوَابِّ، فَقَالَ: «إِذَا كَانَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ لَمْ يُنَجِّسْهُ شَيْءٌ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، فَقَدِ احْتَجَّا جَمِيعًا بِجَمِيعِ رُوَاتِهِ وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ، وَأَظُنُّهُمَا وَاللَّهُ أَعْلَمُ لَمْ يُخَرِّجَاهُ لِخِلَافٍ فِيهِ عَلَى أَبِي أُسَامَةَ عَلَى الْوَلِيدِ بْنِ كَثِيرٍ»

Al Mustadrak 458: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya’qub menceritakan kepada kami, Al Hasan bin Ali bin Affan menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami. Abdullah bin Musa mengabarkan kepadaku, Ismail bin Qutaibah menceritakan kepada kami, Abu Bakar dan Utsman, dua putra Abu Syaibah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Abu Usamah menceritakan kepada kami. Abu Al Walid Al Faqih mengabarkan kepadaku, Abdullah bin Muhammad bin Syairawaih menceritakan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Abu Usamah memberitakan (kepada kami), Al Walid bin Katsir menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Ja’far bin Az-Zubair, dari Abdullah bin Abdullah bin Umar, dari ayahnya, dia berkata, ’’Rasulullah pernah ditanya tentang air yang berada di daerah padang pasir yang sering didatangi binatang buas dan binatang melata (untuk minum, membuang kotoran, dsb), beliau lalu menjawab, "Apabila air mencapai dua qullah, maka tidak ada sesuatu pun yang membuatnya berubah menjadi najis” Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim. Al Bukhari dan Muslim sama-sama berhujjah dengan seluruh periwayatnya, tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Aku menduga keduanya tidak meriwayatkannya lantaran ada perdebatan tentang riwayat Abu Usamah dari Al Walid bin Katsir.

Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 458