المستدرك ٤٦٣: حَدَّثَنَا أَبُو الْوَلِيدِ الْفَقِيهُ، وَأَبُو بَكْرِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَا: أَنْبَأَ الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْحَجَّاجِ، وَهُدْبَةُ بْنُ خَالِدٍ، قَالَا: ثنا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ عَاصِمِ بْنِ الْمُنْذِرِ بْنِ الزُّبَيْرِ، قَالَ: دَخَلْتُ مَعَ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ بُسْتَانًا فِيهِ مَقَرُ مَاءٍ فِيهِ جِلْدُ بَعِيرٍ مَيِّتٍ فَتَوَضَّأَ مِنْهُ فَقُلْتُ: أَتَتَوَضَّأُ مِنْهُ وَفِيهِ جِلْدُ بَعِيرٍ مَيِّتٍ؟ فَحَدَّثَنِي عَنْ أَبِيهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «إِذَا بَلَغَ الْمَاءُ قُلَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا لَمْ يُنَجِّسْهُ شَيْءٌ» . هَكَذَا حَدَّثَنَا، عَنِ الْحَسَنِ بْنِ سُفْيَانَ، وَقَدْ رَوَاهُ عَفَّانُ بْنُ مُسْلِمٍ، وَغَيْرُهُ مِنَ الْحُفَّاظِ، عَنْ حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ وَلَمْ يَذْكُرُوا فِيهِ أَوْ ثَلَاثًا
Al Mustadrak 463: Abu Al Walid Al Faqih dan Abu Bakar bin Abdullah menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Al Hasan bin Sufyan memberitakan (kepada kami), Ibrahim bin Al Hajjaj dan Hudbah bin Khalid menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Hammad bin Salamah menceritakan kepada kami dari Ashim bin Al Mundzir bin Az-Zubair, dia berkata: Aku pernah masuk ke perkebunan bersama Ubaidillah bin Abdullah bin Umar, yang terdapat tempat air yang di dalamnya ada kulit unta yang telah mati. Dia lalu berwudhu dengan menggunakan air tersebut. Aku lantas bertanya, "Apakah engkau berwudhu dengan air tersebut, padahal di dalamnya ada kulit unta yang telah menjadi bangkai?" Dia lalu menyebutkan hadits dari ayahnya, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, “Apabila air mencapai dua qullah atau tiga qullah, maka tidak ada sesuatu pun yang membuatnya najis.” Demikianlah yang telah dituturkan kepada kami dari Al Hasan bin Sufyan. Affan bin Muslim dan para huffazh lainnya meriwayatkan dari Hammad bin Salamah tanpa menyebutkan dalam redaksinya "Atau tiga qullah."
Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 463