المستدرك ٩٠: أَخْبَرَنَا أَبُو الْحُسَيْنِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ تَمِيمٍ الْحَنْظَلِيُّ، بِبَغْدَادَ، ثنا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الرَّقَاشِيُّ، ثنا أَبُو عَاصِمٍ، ثنا سُفْيَانُ، وَأَخْبَرَنَا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ الْمَحْبُوبِيُّ، بِمَرْوَ، ثنا أَحْمَدُ بْنُ سَيَّارٍ، ثنا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، قَالَا: ثنا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ رِبْعِيِّ بْنِ حِرَاشٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: «لَا يُؤْمِنُ الْعَبْدُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ حَتَّى يَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنِّي رَسُولُ اللَّهِ بَعَثَنِي بِالْحَقِّ، وَيُؤْمَنُ بِالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَيُؤْمَنُ بِالْقَدَرِ» . «هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ الشَّيْخَيْنِ، وَقَدْ قَصَّرَ بِرِوَايَتِهِ بَعْضُ أَصْحَابِ الثَّوْرِيِّ، وَهَذَا عِنْدَنَا مِمَّا لَا يُعْبَأُ» .

Al Mustadrak 90: Abu Al Husain Muhammad bin Ahmad bin Tamim Al Hanzhali mengabarkan kepada kami di Baghdad, Abdul Malik bin Muhammad bin Abdullah Ar-Raqasyi menceritakan kepada kami, Abu Ashim menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami. Abu Al Abbas Muhammad bin Ahmad Al Mahbubi mengabarkan kepada kami di Marwa, Ahmad bin Sayyar dan Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Sufyan menceritakan kepada kami dari Manshur, dari Rib'i bin Hirasi, dari Ali bin Abi Thalib, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Tidak beriman seorang hamba sampai dia beriman kepada empat hal, yaitu: (1) bersaksi (mengakui atau menyatakan) bahwa tidak ada tuhan selain Allah, (2) (bersaksi bahwa) aku adalah utusan Allah yang diutus dengan (membawa) kebenaran, (3) beriman kepada Hari Kebangkitan setelah mati, dan (4) beriman kepada takdir." Hadits ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim. Sebagian sahabat Ats-Tsauri telah memperpendek (meringkas) periwayatannya, dan menurut kami hal ini tidak perlu dihiraukan.

Al Mustadrak Imam Al Hakim Nomer 90