Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٤١٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا حِبَّانُ، قَالَ: أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللهِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنْ أُسَيْدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ عُبَيْدٍ السَّاعِدِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي أُسَيْدٍ، قَالَ: أَتَى رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، رَجُلٌ مِنْ بَنِي سَلِمَةَ، وَأَنَا عِنْدَهُ، فقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أَبَوَيَّ قَدْ هَلَكَا، فَهَلْ بَقِيَ لِي بَعْدَ مَوْتِهِمَا مِنْ بِرِّهِمَا شَيْءٌ؟ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: نَعَمْ، الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا، وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا، وَإِنْفَاذُ عُهُودِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا، وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا، وَصِلَةُ رَحِمِهِمَا الَّتِي لاَ رَحِمَ لَكَ إِلاَّ مِنْ قِبَلِهِمَا، قَالَ الرَّجُلُ: مَا أَكْثَرَ هَذَا، يَا رَسُولَ اللهِ، وَأَطْيَبَهُ، قَالَ: فَاعْمَلْ بِهِ.
Shahih Ibnu Hibban 418: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata.Hibban menceritakan kepada kami, ia berkata:Abdullah mengabarkan kepada kami, dari Abdurrahman bin Sulaiman, dari Usaid bin Ali bin Ubaid As-Sa’adi, dari ayahnya, dari Abu Usaid, ia berkata, Seorang lelaki dari Bani Salamah datang menghadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan aku pada saat itu berada di sisi beliau. Ia bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, sesungguhnya kedua orang tuaku telah wafat. Apakah masih ada kebaikan yang bisa aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tua setelah wafatnya mereka? Beliau menjawab, “Iya. ada. Menshalatkan keduanya, memintakan ampun bual keduanya, melaksanakan janji-janjinya setelah keduanya wafat, memuliakan sahabat keduanya, dan menyambung tali persahabatan yang tidak bisa disambungnya kecuali dengan keduanya.” Seseorang berkata: Betapa banyaknya, wahai Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, dan betapa bagusnya. Beliau bersabda, "Maka kerjakanlah.: 166 1:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 418