Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٤٤٥: أَخْبَرَنَا النَّضْرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُبَارَكِ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُثْمَانَ الْعِجْلِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُوسَى، عَنْ فِطْرٍ، عَنْ مُجَاهِدٍ، قَالَ: سَمِعْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عَمْرٍو، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ، وَلَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا انْقَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا.
Shahih Ibnu Hibban 445: An-Nadhru bin Muhammad bin Al Mubarak mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Usman Al ‘Ijli menceritakan kepada kami, ia berkata: Ubaidillah bin Musa menceritakan kepada kami, dari Fithr, dari Mujahid, ia berkata, aku mendengar Abdullah bin Amru berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Rahim (Kasih Sayang) itu digantungkan di ‘Arsy. Dan orang yang menyambung tali silaturrahim itu bukan orang yang membalas (jasa kerabatnya), akan tetapi orang yang menyambung tali silaturrahim adalah orang yang apabila hubungan kekerabatannya terputus, maka ia menyambungnya. "199 1:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 445