Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٤٤٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ الْجُنَيْدِ بِبُسْتَ، حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا بَكْرُ بْنُ مُضَرَ، عَنِ ابْنِ الْهَادِ، أَنَّ زِيَادَ بْنَ أَبِي زِيَادٍ مَوْلَى ابْنِ عَيَّاشٍ، حَدَّثَهُ عَنْ عِرَاكِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: سَمِعْتُهُ يُحَدِّثُ عُمَرَ بْنَ عَبْدِ الْعَزِيزِ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: جَاءَتْنِي مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا، فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ، فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً، وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا، فَاسْتَطْعَمَتَاهَا ابْنَتَاهَا، فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِي كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِي حَنَانُهَا، فَذَكَرْتُ الَّذِي صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فقَالَ: إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا الْجَنَّةَ، وَأَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ.
Shahih Ibnu Hibban 448: Muhammad bin Abdullah bin Al Junaid di Busta mengabarkan kepada kami, Qutaibah bin Sa’id menceritakan kepada kami, Bakar bin Mudhar menceritakan kepada kami, dari Ibnu Al Had, bahwa Ziyad bin Abu Ziyad maula Ibnu ‘Iyasy menceritakannya dari ‘Irak bin Malik, ia berkata, Aku mendengarnya bercerita pada Umar bin Abdul Aziz, dari Aisyah RA, ia berkata, Seorang perempuan miskin yang membawa dua anak perempuan datang menemuiku (untuk meminta sedekah). Lalu aku memberikan makan berapa tiga buah kurma. Sang ibu kemudian memberikan kepada masing-masing anaknya satu buah kurma. Sisa satu kurma dimakan oleh sang ibu. Namun ketika sang ibu memasukkan kurma pada mulutnya untuk ia makan, tiba-tiba kedua anaknya meminta kurma yang hendak ia makan itu. Maka sang ibu menggigit kurmanya dan dibelah menjadi dua bagian lalu di berikan kepada anaknya. Aku (Aisyah) tercengang melihat belas kasih sang ibu terhadap anaknya itu. Lalu kuceritakan apa yang telah diperbuat oleh sang ibu tadi kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkannya masuk ke dalam surga, dan membebaskannya dari api neraka." 203 1:9
Shahih Ibnu Hibban Nomer 448