Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٧٧٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ مُوسَى عَبْدَانُ بِعَسْكَرِ مُكْرَمٍ، وَعِدَّةٌ، قَالُوا: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ، عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ بْنِ جَعْفَرٍ، عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: مَا فِي التَّوْرَاةِ، وَلاَ فِي الإِنْجِيلِ، مِثْلُ أُمِّ الْقُرْآنِ، وَهِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِي، وَهِيَ مَقْسُومَةٌ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي، وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ.قَالَ أَبُو حَاتِمٍ: مَعْنَى هَذِهِ اللَّفْظَةِ مَا فِي التَّوْرَاةِ، وَلاَ فِي الإِنْجِيلِ، مِثْلُ أُمِّ الْقُرْآنِ، أَنَّ اللَّهَ لاَ يُعْطِي لِقَارِئِ التَّوْرَاةِ وَالإِنْجِيلِ مِنَ الثَّوَابِ مَا يُعْطِي لِقَارِئِ أُمِّ الْقُرْآنِ، إِذِ اللَّهُ بِفَضْلِهِ فَضَّلَ هَذِهِ الْأُمَّةَ عَلَى غَيْرِهَا مِنَ الْأُمَمِ، وَأَعْطَاهَا الْفَضْلَ عَلَى قِرَاءَةِ كَلاَمِ اللهِ أَكْثَرَ مِمَّا أَعْطَى غَيْرَهَا مِنَ الْفَضْلِ عَلَى قِرَاءَةِ كَلاَمِهِ، وَهُوَ فَضْلٌ مِنْهُ لِهَذِهِ الْأُمَّةِ، وَعَدْلٌ مِنْهُ عَلَى غَيْرِهَا.
Shahih Ibnu Hibban 775: Abdullah bin Ahmad bin Musa Abdan di Askar Mukram dan sejumlah orang mengabarkan kepada kami, mereka berkata: Abu Bakar bin Abu Syaibah menceritakan kepada kami, Abu Usamah menceritakan kepada kami, dari Abdul Hamid bin Ja’far, dari Al ‘Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Ubay bin Ka’ab, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “(Allah SWT berfirman), ' Dalam Taurat dan Injil, tidak ada (satu surah pun) ayat yang memiliki kesamaan nilai dan ada pula ayat-ayat yang sebagiannya lebih utama daripada sebagian yang lain, seperti Ummul Qur'an (surah Al Fatihah), yaitu As-Sab'u (tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang). Surah ini dibagi (menjadi dua) antara Aku dan hamba-Ku, dan hamba-Ku akan mendapatkan apa yang dia minta.'” 67 1:2 Abu Hatim berkata: Makna lafazh ; “Dalam Taurat dan Injil, tidak ada (satu surah pun) seperti Ummul Qur’an (surah Al Fatihah)”, adalah bahwa Allah tidak memberikan kepada pembaca kitab Taurat dan Injil pahala seperti yang diberikan-Nya kepada pembaca Ummul Qur’an. Sebab dengan karunia-Nya, Dia telah mengunggulkan umat ini atas umat-umat lainnya. Kemudian Dia telah memberikan kepada umat ini pahala membaca Kalam Allah yang lebih banyak daripada pahala membaca Kalam Allah yang diberikan kepada umat-umat lain. Ini merupakan karunia dari-Nya yang diberikan kepada umat ini dan sebuah keadilan dari-Nya.
Shahih Ibnu Hibban Nomer 775