Hadits Shahih Ibnu Hibban

Hadits Shahih Ibnu Hibban

Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani

Biografi Ibnu Hibban


صحيح ابن حبان ١٧٧: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ مُعَاذِ بْنِ مُعَاذٍ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ مُحَمَّدٍ، عَنْ عَامِرِ بْنِ السِّمْطِ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ طَلْحَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي ثُمَّ اسْتَكْتَمَنِي أَنْ أُحَدِّثَ بِهِ مَا عَاشَ مُعَاوِيَةُ، فَذَكَرَ عَامِرٌ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُهُ وَهُوَ يَقُولُ‏:‏ حَدَّثَنِي عَطَاءُ بْنُ يَسَارٍ، وَهُوَ قَاضِي الْمَدِينَةِ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ ابْنَ مَسْعُودٍ وَهُوَ يَقُولُ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ سَيَكُونُ أُمَرَاءُ مِنْ بَعْدِي يَقُولُونَ مَا لاَ يَفْعَلُونَ، وَيَفْعَلُونَ مَا لاَ يَؤْمَرُونَ، فَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِيَدِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِلِسَانِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ، وَمَنْ جَاهَدَهُمْ بِقَلْبِهِ فَهُوَ مُؤْمِنٌ، لاَ إِيمَانَ بَعْدَهُ‏.‏ قَالَ عَطَاءٌ‏:‏ فَحِينَ سَمِعْتُ الْحَدِيثَ مِنْهُ انْطَلَقْتُ بِهِ إِلَى عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ فَأَخْبَرْتُهُ، فَقَالَ‏:‏ أَنْتَ سَمِعْتَ ابْنَ مَسْعُودٍ يَقُولُ هَذَا‏؟‏ كَالْمُدْخَلِ عَلَيْهِ فِي حَدِيثِهِ قَالَ عَطَاءٌ‏:‏ فَقُلْتُ‏:‏ هُوَ مَرِيضٌ فَمَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَعُودَهُ‏؟‏ قَالَ‏:‏ فَانْطَلِقْ بِنَا إِلَيْهِ، فَانْطَلَقَ وَانْطَلَقْتُ مَعَهُ، فَسَأَلَهُ عَنْ شَكْوَاهُ، ثُمَّ سَأَلَهُ عَنِ الْحَدِيثِ‏.‏ قَالَ‏:‏ فَخَرَجَ ابْنُ عُمَرَ وَهُوَ يُقَلِّبُ كَفَّهُ وَهُوَ يَقُولُ‏:‏ مَا كَانَ ابْنُ أُمِّ عَبْدٍ يَكْذِبُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 177: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabarkan kepada kami, dia berkata- Ubaidillah bin Mu’adz bin Mu’adz menceritakan kepada kami, dia berkata- Ayahku (Mu’adz bin Mu’adz) menceritakan kepada kami, dia berkata: ‘ Ashim bin Muhammad menceritakan kepada kami, dari Amir bin As-Simth dari Mu’awiyah bin Ishaq bin Thalhah, dia berkata: Seseorang menceritakan kepadaku, — selama Mu’awiyah masih hidup, dia memintaku untuk menyembunyikan identitas orang yang telah menyampaikan hadits ini kepadanya. Lalu Amir bin As-Simth ingat, dia berkata: Aku mendengarnya (Mu’awiyah) berkata: Atha' bin Yasar, dan dia adalah seorang qadhi di Kota Madinah, menceritakan kepadaku, dia berkata: Aku mendengar Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda; “Kelak akan muncul para penguasa (pemimpin) setelah aku 'wafat. Mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan, dan mengerjakan apa yang tidak diperintahkan. Maka siapa yang berjuang (mengubah kemungkaran) mereka dengan tangannya, maka ia adalah seorang mukmin. Dan siapa yang berjuang (mengubah kemungkaran) mereka dengan lidahnya, maka berarti ia adalah seorang mukmin. Dan siapa yang berjuang (mengubah kemungkaran) mereka dengan hatinya, maka ia seorang mukmin. Tidak ada iman setelahnya.” Atha‘ berkata: Ketika aku mendengar hadits ini dari Ibnu Mas’ud, aku langsung berangkat mendatangi Abdullah bin Umar. Aku pun menyampaikan hadits ini kepadanya. Ia lantas bertanya kepadaku, “Kamu mendengar Ibnu Mas’ud mengatakan ini? —seperti pengantar dalam mengawali penyampaian haditsnya.— Atha‘ berkata: “Dia sekarang sedang sakit. Apa yang menghalangimu untuk menjenguknya?” Ibnu Umar berkata, “Kalau begitu, mari kita berangkat ke rumahnya! Kemudian ia berangkat dan aku ikut berangkat bersamanya. Setibanya di rumah Ibnu Mas’ud, dia pun menanyakan keluhan penyakitnya. Setelah itu ia menanyakan tentang hadits ini. Dia berkata: Tak lama kemudian, Ibnu Umar keluar seraya membolak-balikkan telapak tangannya. Dan ia berkata, ‘Tidaklah mungkin Ibnu Ummi Abd (sebutan Ibnu Mas’ud) melakukan pendustaan terhadap Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.” 3:49

Shahih Ibnu Hibban Nomer 177